ALA ROBINHOOD..!! Rampok Kapal, Hasilnya untuk Keperluan Sendiri dan Dibagi ke Masjid serta Panti Jompo

- Selasa, 11 Februari 2020 | 11:56 WIB
BERAKSI: Kapal milik perompak saat mendekati salah satu kapal besar yang akan dibajak berhasil diketahui polisi yang saat itu melakukan penyelidikan. POLRES KUTIM FOR KP
BERAKSI: Kapal milik perompak saat mendekati salah satu kapal besar yang akan dibajak berhasil diketahui polisi yang saat itu melakukan penyelidikan. POLRES KUTIM FOR KP

Sungai di Desa Senyiur, Kecamatan Muara Ancalong, jadi perhatian kepolisian. Di sana, sudah berbulan-bulan menjadi lokasi beraksi para perompak.

 

SANGATTA–Enam pria ditetapkan tersangka dalam kasus kejahatan di sungai itu. Mereka adalah Sofyan Anwar (42) alias Agus, Asmonika (48), Mantil (47), Rahmani (45), Sopian (43), dan Khoirullah (30).

Harian ini secara khusus menemui pria yang lebih dikenal dengan panggilan “Agus Tambatan” (10/2). Merasa wilayah tempatnya bermukim dijadikan akses kapal perusahaan besar, hal itu yang membuatnya hasil nelayan di Desa Senyiur menurun secara kuantitas dan kualitas. Akibatnya, nelayan setempat harus kehilangan mata pencarian. Bahkan, beberapa orang terpaksa beralih sebagai perompak kapal yang melintas.

Diceritakan Agus, dirinya terpaksa melakukan kegiatan itu. Selain untuk menghidupi keluarga dan rekannya, uang atau minyak yang diperoleh disumbangkan untuk penerangan masjid serta dialokasikan ke kegiatan sosial lain.

"Saya dulunya kerja sekuriti, tapi kontrak tidak diperpanjang. Akhirnya jadi tukang ikat tali kapal yang datang. Teman-teman lain banyak yang nelayan, tapi ikan sudah sedikit, susah didapat. Kami sepakat minta sumbangan ke kapal yang lewat sini," ungkapnya.

Dia menceritakan, perihal hubungannya dengan sejumlah awak kapal yang selama ini diklaim baik-baik saja. Menurut dia, sudah seharusnya kapal itu memberikan sumbangsih pada desa setempat.

Dia mengaku telah bermitra menjadi tukang ikat tali atau tambatan kapal sejak 2016. Bahkan, dia dijuluki “Agus Tambatan”, yang mengisyaratkan simbol kedekatan. "Kami meminta sejak 11 Desember lalu. Saya meminta juga sudah sesuai permohonan yang ditandatangani kepala desa, camat, dan RT. Sudah disetujui kades," tuturnya.

Dia menjelaskan, dalam satu hari ada lima kapal yang melintas. Satu jeriken dihargai Rp 150 ribu. Jika kapal itu tidak memenuhi pemberian minyak, maka akan diganti dengan nominal tersebut. "Tidak semua kapal pasti memberi. Kami satu tim ada tiga orang," ungkapnya.

Pembagian merata, lanjut dia kerap dilakukan. Jika dalam sehari mendapat Rp 150 ribu, Agus harus membagi Rp 50 ribu untuk masjid atau panti jompo, Rp 50 ribu bagi tim di lapangan, dan Rp 50 ribu untuknya serta operasional.

"Sebenarnya tidak banyak, sebulan maksimal hanya Rp 10 juta. Tapi kan dibagi banyak orang. Di desa kami banyak yang kami bantu setiap pekannya. Termasuk iuran turnamen atau kematian juga membagi desa," bebernya. Desa Senyiur, katanya belum mumpuni dalam hal pemenuhan kebutuhan listrik. Fasilitas penerangan hanya didistribusikan pada malam hari. Untuk itu, dia dan lima tim lain (kelompok perompak lain) mencoba membantu hal tersebut.

"Listrik di sana (Desa Senyiur) belum maksimal, kami kasih minyak buat mereka yang butuh, seperti untuk salat Zuhur dan Asar," jelasnya.

Masjid tersebut telah lama dibangun, kata dia, namun hingga saat ini belum rampung. Dia berinisiatif membantu mempercepat penyelesaian. "Masjid ini belum sempurna, apa salahnya kami membantu. Ada dua ormas yang membantu beli semen dan keramik, saya bantu minyaknya," terang dia. (*la/dra2/k8)

 

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X