Orang Utan Itu Terusir dari “Rumah”, Perawatan sebelum Pulang

- Selasa, 11 Februari 2020 | 11:51 WIB
ASYIK MAKAN: Orangutan di konservasi kawasan Kampung Merasa asyik memakan buah yang diberikan petugas konservasi sebelum kembali ke habitatnya. ARTA KUSUMA YUNANDA/BP
ASYIK MAKAN: Orangutan di konservasi kawasan Kampung Merasa asyik memakan buah yang diberikan petugas konservasi sebelum kembali ke habitatnya. ARTA KUSUMA YUNANDA/BP

Jumlahnya semakin sedikit. Orang utan. “Rumahnya” dulu masih sangat luas. Kini, hutan di Kaltim banyak yang beralih fungsi. Mulai perkebunan hingga bisnis pertambangan batu bara.

 

TANJUNG REDEB–Salah satu tempat konservasi orang utan di Kaltim, yakni Pulau Bawan, Kampung Merasa, Kecamatan Kelay, Berau. Di pulau tersebut, dua orang utan menjalani perawatan secara khusus. Hal itu dilakukan agar ketika kembali ke rumah aslinya, sudah bisa beraktivitas seperti semula.

Dua orang utan spesies Pongo pygmaeus harus berada di konservasi sebelum dilepas ke habitat aslinya. Hal itu dikatakan Direktur Conservation Action Network Borneo Paulinus kepada Berau Post (jaringan Kaltim Post Group), beberapa waktu lalu.

"Di pulau tersebut terdapat dua orang utan. Pulau itu sengaja disiapkan untuk pra pelepasan, atau tahap akhir sebelum melepas orang utan ke habitat aslinya," ungkap dia. "Ketika sudah dianggap cukup baik, akan dibawa ke area pelepasan liar," sambungnya.

Menurut pria yang akrab disapa Linus itu, populasi orang utan di Kaltim hanya sekitar 5 ribu ekor. Hal itu jelas disebabkan habitat asli orang utan dirusak dan semakin sedikit. "Spesies Pongo pygmaeus yang paling terancam akibat tingginya tingkat deforestasi, atau hilangnya habitat akibat konversi hutan," tegasnya.

Dia berharap, masyarakat khususnya warga di Berau agar tidak usil atau mengganggu keindahan hutan di Bumi Batiwakkal. Pasalnya, menurut dia, saat ini sudah banyak hutan yang dirusak tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab. "Ke depan kami menyelamatkan satwa yang telanjur dipelihara masyarakat, supaya dikembalikan ke alam liar," harapnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Berau Agus Tantomo yang juga melihat dua orang utan di Pulau Bawan mengatakan, kampung tersebut memiliki banyak aset yang sangat bagus. Pasalnya, selain memiliki tempat peninggalan sejarah di Kampung Merasa, juga memiliki tempat konservasi orang utan. “Sangat sayang jika tempat-tempat yang bagus itu tidak dimanfaatkan atau dipromosikan dengan baik,” singkatnya. (*/aky/dra2/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X