14 Warga Kaltim Dikarantina di Natuna, Nama dan Jadwal Kepulangan Dirahasiakan

- Rabu, 12 Februari 2020 | 08:45 WIB
ilustrasi
ilustrasi

SAMARINDA–Belasan warga Kaltim di Natuna, Kepulauan Riau, memasuki hari kesembilan karantina, Senin (10/2). Mereka bersama ratusan WNI lain, sebelumnya berada di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok. Masa karantina dijadwalkan berakhir akhir pekan ini. Hal ini berdasar masa inkubasi virus novel corona (2019-nCoV) yang selama 14 hari.

Ketika masa karantina ini selesai, mereka akan dikembalikan ke Benua Etam. Untuk menjaga kondisi psikis, Pemprov Kaltim berencana merahasiakan jadwal kepulangan mereka. "Tidak boleh ada stigmatisasi terhadap mereka yang dikarantina. Orang-orang yang dikarantina belum tentu terkontaminasi. Mereka selama di sana (Natuna) diobservasi," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kaltim M Sa'bani.

Karena itu, Sa'bani menyebut, pihaknya merahasiakan data-data mahasiswa tersebut. Namun, dia memastikan ada 14 orang dari Kaltim. Sementara ada satu orang dari Kaltara, tapi terdata di Kaltim. Jadi, ada 15 data mahasiswa yang disebut dari Kaltim. Kepulangan para mahasiswa ini disebut akan diurus pemerintah pusat. Namun, pihaknya masih terus berkoordinasi terkait kondisi mahasiswa asal Kaltim.

Di Natuna, para mahasiswa ini dipantau kesehatannya selama 14 hari. Apakah menunjukkan tanda-tanda terjangkit virus corona atau tidak. Jadi, ketika mereka sudah kembali ke Kaltim, dipastikan mereka bebas virus dan tak akan membawa wabah ke Kaltim. Di sisi lain, Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan dr Andi Sri Juliarti membenarkan, salah satu warga Balikpapan yang turut dikarantina di Natuna adalah mahasiswi.

Untuk itu, pihaknya akan melakukan pendampingan. Saat ini, monitoring dan menjalin komunikasi dengan orangtua mahasiswi tersebut dilakukannya. Secara fisik, mahasiswi tersebut disebut sehat. Namun, setelah terisolasi di Tiongkok dan dikarantina di Natuna, tentu berdampak lain. “Tetapi, mungkin dia sehat namun kasus ini bisa berdampak ke psikologisnya,” sebutnya.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto menambahkan, hingga kemarin, WNI di Natuna secara keseluruhan kondisinya baik. "Observasi kesehatan yang dilakukan sejak hari pertama datang, tidak ada ditemukan yang sesak napas, gangguan saluran pernapasan, batuk, atau flu berat sebagaimana gejala novel coronavirus," ucapnya.

Keluhan kesehatan yang muncul hanyalah gatal-gatal yang diakibatkan air yang digunakan untuk mandi tidak bersih. Selain itu, selama karantina, mereka punya aneka kegiatan yang sudah dijadwalkan. Misal, kegiatan olahraga dan pembinaan rohani. Rencananya, durasi karantina para WNI ini tetap sesuai jadwal. Mereka akan dibawa ke Jakarta dahulu. Kemudian, diserahkan ke pemerintah daerah masing-masing.

Merebaknya virus corona di Kota Wuhan membuat para mahasiswa Indonesia di Tiongkok menunda untuk kembali ke Negeri Panda. Jumlah WNI di Tiongkok pun kini tinggal sedikit. Di sisi lain, pemerintah membantah bahwa tidak ada kasus corona di Indonesia disebabkan alat deteksi yang kurang canggih.

Saat ini, jumlah WNI di daratan Tiongkok tinggal berjumlah 1.890 orang. Turun drastis dibandingkan data Desember lalu yang mencapai sekitar 16.500 orang. sebagian besarnya adalah mahasiswa. ’’Sejak KBRI dan KJRI mengeluarkan imbauan agar mereka melanjutkan liburan, itu banyak didengar,’’ terang Dubes RI untuk Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dan Mongolia, Djauhari Oratmangun lewat videoconference di Kantor Staf Presiden kemarin.

Lagi pula, masa libur kuliah di Tiongkok memang diperpanjang pula. Perinciannya, di wilayah kerja KBRI di Beijing 722 orang. Kemudian, di wilayah KJRI Shanghai 841 dan Guangzhou 327 orang. Kemarin sore, ada 21 orang yang pulang ke Indonesia lewat negara ketiga. Sebab, penerbangan dari Tiongkok ke Indonesia maupun sebaliknya ditutup. ’’Pakai Malaysia Airlines,’’ lanjut Djauhari.

Juru Bicara Kemlu Teuku Faizasyah menuturkan, ke-21 orang itu berbeda dengan yang dipulangkan dari Wuhan. Semuanya berasal dari wilayah yang tidak mengalami isolasi. ’’Mereka sudah menjalani proses pemeriksaan kesehatan dan mendapat sertifikasi sehat,’’ terangnya. Karena itu, otoritas Tiongkok mengizinkan mereka terbang. Faizasyah enggan mengungkap identitas maupun asal daerah para WNI tersebut. Menurut dia, yang bisa menjadi catatan publik adalah ke-21 WNI tersebut dinyatakan sehat oleh otoritas Tiongkok, sehingga boleh pulang.

Penjelasan itu dibenarkan Dirjen Pencegahan dan pengendalian penyakit Kemenkes Anung Sugihantono. Menurut dia, ada perbedaan perlakuan antara provinsi Hubei dengan daratan Tiongkok lainnya. Di luar Hubei, karantina dilakukan bila ada kasus. ’’Kalau bukan dari Wuhan atau Hubei, maka prosesnya (pemeriksaan) tidak melalui karantina,’’ terangnya. Kecuali yang bersangkutan punya riwayat kontak dengan penderita corona.

Anung juga mengklarifikasi isu masuknya empat WNI dari Singapura ke Provinsi Kepulauan Riau yang disebut sempat kontak dengan penderita corona. Menurut dia, pemerintah Singapura tidak menjelaskan kapan dan bagaimana bentuk kontak yang dilakukan para WNI tersebut. Pihaknya sudah bertemu dan memeriksa para WNI itu. Hasilnya, suhu tubuh mereka tidak melebihi ketentuan.

Saat ini keempat WNI itu dikarantina di kediaman mereka. Bukan karena sakit, melainkan sehat tapi diinformasikan pernah bertemu dan kontak dengan suspect corona di Singapura. Karantina sudah dilakukan sejak dua hari lalu. Sementara itu, belum adanya kasus positif 2019-nCoV di Indonesia justru menimbulkan polemik di tengah masyarakat. Tak jarang yang akhirnya mempertanyakan kemampuan Indonesia dalam mendeteksi virus ini. Termasuk, pemerhati isu kesehatan dari sejumlah negara.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X