Pengembang Fokus Habiskan Stok

- Rabu, 12 Februari 2020 | 09:00 WIB
ilustrasi
ilustrasi

Dipilihnya Kaltim sebagai lokasi ibu kota negara (IKN) baru membuat bisnis properti semakin bergairah. Banyak warga diprediksi akan berburu hunian baru untuk mengantisipasi adanya lonjakan harga yang signifikan. Sayang, pengembang justru terhambat pembatasan kuota FLPP.

SAMARINDA- Pengembang berharap kuota fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) tahun ini bisa ditingkatkan. Sebab kuota yang diberikan sebesar 110 ribu unit untuk seluruh daerah di Tanah Air dianggap kurang. Kondisi ini membuat pengembang di Kaltim pada 2020 hanya fokus menghabiskan stok.

Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Real Estate Indonesia (REI) Kaltim Bagus Susetyo mengatakan, pihaknya bukan menatap tahun ini dengan pesimistis, namun seperti diketahui kuota FLPP terbatas. Padahal saat ini banyak pengembang memilih membangun rumah murah atau subsidi. Mau tak mau, pelaku usaha akan fokus menghabiskan stok rumah murah yang sudah dibangun, namun belum terjual.

"Banyak ready stock, karena pengembang kebanyakan membangun rumah murah. Sebab hanya segmen itu yang mudah dijual saat ini," ujarnya. Terlepas dari harapan adanya peningkatan kuota FLPP, Bagus memastikan optimisme pengusaha di Kaltim tetap ada. Ditetapkannya Kaltim sebagai ibu kota negara (IKN) menjadi salah satu stimulus bisnis properti.

Bagus membeberkan, sepanjang 2019 penjualan rumah belum meningkat signifikan jika dibandingkan 2018. Market share terbesar masih berasal dari rumah subsidi dan rumah menengah. Sedangkan untuk rumah mewah, pada 2019 tidak sampai 500 unit terjual. Masih sangat sedikit penjualannya.

Tahun lalu REI menargetkan bisa menjual rumah hingga 4.000 unit. Secara pembangunan, rumah subsidi mampu memenuhi target tersebut, tapi secara penyerapan belum sesuai harapan. Sepanjang 2019 tidak banyak perubahan yang berarti dari 2018. “Momen ini bisa digunakan untuk membeli rumah, sebab pengembang sedang memberikan harga murah,” katanya.

Pihaknya memprediksi harga hunian akan naik, apalagi jelang IKN pada 2024 mendatang. Artinya, pada saat harga belum melonjak masyarakat bisa memanfaatkan momen. Seiring dipilihnya Kaltim menjadi IKN, ekonomi juga akan bergerak lebih baik dan membuat kebutuhan rumah meningkat. “Kami optimistis bisnis perumahan semakin baik tahun ini dengan harga yang turut membaik,” pungkasnya. (ctr/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB

Di Berau Beli Pertalite Kini Pakai QR Code

Sabtu, 20 April 2024 | 15:45 WIB

Kutai Timur Pasok Pisang Rebus ke Jepang

Sabtu, 20 April 2024 | 15:15 WIB

Pengusaha Kuliner Dilema, Harga Bapok Makin Naik

Sabtu, 20 April 2024 | 15:00 WIB
X