TAHUN Baru Imlek telah lewat beberapa hari lalu. Memasuki hari ke-15 dari peringatan ini, perayaan Cap Go Meh pun digelar di Kelenteng Guang De Miao, Jalan Bukit Niaga, Sabtu (8/2).
Diketahui, Cap Go Meh merupakan upacara perayaan di hari terakhir Tahun Baru Imlek bagi komunitas Tionghoa di seluruh dunia. Istilah ini berasal dari dialek Hokkien dan secara harfiah berarti hari kelima belas dari bulan pertama (Cap=sepuluh, Go=lima, Meh=malam).
Ini berarti, masa perayaan Tahun Baru Imlek berlangsung selama lima belas hari. Dalam perayaan di Kelenteng Guang De Miao itu, persembahan seperti kue keranjang dibawa ke kelenteng. Hampir serupa perayaan Imlek, rangkaian kegiatan ibadah juga dilakukan oleh masyarakat Tionghoa.
Tak ketinggalan, pertunjukan barongsai. Hiburan ini selalu menarik perhatian pengunjung di sekitar kelenteng. Ketua Pengurus Kelenteng Guang De Miao Hindro Ariwijaya mengatakan, perayaan Cap Go Meh tanda bahwa Imlek telah berakhir. “Setiap bulan, pada tanggal 1 dan 15 itu merupakan hari sembahyang kami,” tuturnya.
Dia juga mengungkapkan harapannya dalam penghabisan hari perayaan Imlek ini. Kebaikan-kebaikan terjadi pada tahun ini. Begitu pula dengan keamanan dan kedamaian, agar terus terjaga. Terkait bisnis dan karier, ia berharap kelancaran terus menyertai.
Intinya, agar tahun ini menjadi lebih baik dibanding tahun lalu. “Apalagi nanti jadi ibu kota, semoga kita bisa berbenah diri. Masyarakat yang berbeda keyakinan bisa hidup lebih rukun,” tutup Hindro. (*/okt/kri/k16)