JAKARTA- Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa’adi menuturkan rencana pemulangan WNI eks ISIS sampai saat ini belum final. Dia menegaskan urusan kasus hukum yang mereka alami harus clear terlebih dahulu. Sebagaimana diketahui diantara para WNI yang teridentifikasi bergabung dengan ISIS ada yang tersangkut hukum di negara setempat.
Zainut lantas menyampaikan program deradikalisasi jika nanti pemulangan WNI eks ISIS itu jadi dilakukan. ’’Kalau dari Kemenag lebih fokus pada kontra radikalisasi,’’ tuturnya di kantor Wakil Presiden (7/2). Menurutnya program kontra radikalisasi itu dilakukan dari hulunya. Melalu program pendidikan, penanaman nilai-nilai kebangsaan, keindonesaan,s erta moderasi beragama.
Sedangkan upaya deradikalisasi itu kewenangan dari BNPT. Menurutnya pihak BNPT yang lebih tepat menyampaikan program deradikalisasi bagi para WNI eks ISIS itu. Zainut mengatakan Kemenag belum mendapatkan informasi yang lengkap dari BNPT terkait program pemulangan WNI eks ISIS serta upaya deradikalisasinya.
Zainut lantas menjelaskan Kemenag dalam waktu dekat akan melaksanakan rapat koordinasi dengan BNPT dan kementerian atau lembaga lain. Tujuannya untuk melakukan kajian menyeluruh dan mendalam terkait rencana pemulangan WNI eks ISIS. Dia sendiri menilai masih ada ancaman keamanan di balik rencana pemulangan WNI eks ISIS itu. Sebab bagaimanapun juga mer8eka tidak sekadar terpapar paham radikal. Tetapi sebagian dari mereka terlibat langsung pada kegiatan kekerasan atau kejahatan yang dilakukan oleh kelompok ISIS. ''Sehingga perlu ada tinjauan aspek hukumnya,'' jelasnya. Pada prinsipnya dia menilai rencana pemulangan itu perlu dipertimbangkan kembali secara lebih matang, ce8rmat, dan ekstra hati-hati. (wan)
