Di Kabupaten Ini, Burung Hantu dan Ular Dilindungi, Pakai Perdes

- Sabtu, 8 Februari 2020 | 10:56 WIB
-
-

NGAWI – Merebaknya hama tikus di sejumlah wilayah Ngawi ditengarai akibat putusnya rantai makanan. Yakni, berkurangnya predator alami jenis hewan pengerat itu. ‘’Musuh utama tikus selama ini kan ular dan burung hantu,’’ kata Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian (Disperta) Ngawi Amirudin kemarin (7/2).

Amirudin menyebut, populasi tikus dan pemangsa alamiahnya kini sudah tidak seimbang. Karena itu, dia berharap warga, terutama kalangan petani, menjaga keseimbangan ekosistem. ’’Jadi, jangan hanya menyalahkan, tapi juga introspeksi diri dan peka terhadap fenomena lingkungan sekitar,’’ pintanya.

Hal senada disampaikan Wakil Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono di sela kegitan sosialisasi kepada petani, Kamis lalu (6/2). Menurutnya, upaya keseimbangan ekosistem kini perlu digalakkan. ‘’Kalau elemen ini (keseimbangan ekosistem, Red) terpenuhi, serangan hama lebih mudah diatasi,’’ ujarnya.

Ony menegaskan, perlu adanya regulasi khusus untuk menekan pemburuan ular dan burung hantu. Salah satunya dengan menerbitkan peraturan desa (perdes) tentang larangan memburu kedua jenis hewan tersebut. ‘’Setelah peraturan dibuat harus selalu ada kontrol lingkungan,’’ kata Ony.

Sementara itu, Kepala Desa Dempel Sugeng Wiyono menyatakan bahwa selama ini berbagai upaya sudah dilakukan untuk memberantas hama tikus. Mulai gropyokan hingga menebar racun. ‘’Tapi, itu hanya bersifat jangka pendek,’’ tuturnya.

Memang musuh alami hama tersebut adalah ular dan burung hantu, tetapi selama ini keberadaannya semakin sedikit. Kondisi tersebut karena semakin banyaknya pemburuan yang dilakukan. ‘’Mau hidup gimana, ular diburu, burung ditembak,’’ katanya.

Pun, dia merespons positif saran Ony untuk menerbitkan perdes tentang larangan berburu. Maka dari itu, pihaknya merespons positif masukan yang diberikan. Karena upaya penanggulangan tersebut sangat bermanfaat untuk jangka panjangnya. Untuk desanya akan secepat mungkin melakukan penyusunan perdes tentang perburuan ular dan burung hantu. ‘’Kami targetkan Mei perdes itu sudah klir,’’ ujarnya. (mg1/c1/isd)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Garuda Layani 9 Embarkasi, Saudia Airlines 5

Senin, 22 April 2024 | 08:17 WIB
X