BALIKPAPAN-Ancaman penyebaran virus corona sudah diantisipasi instansi terkait. Di antaranya Satuan Brimob (Satbrimob) Polda Kaltim. Ada unit khusus yang dilatih untuk menangani serangan menggunakan senjata kimia, biologi, dan radio aktif (KBR).
Sebab, di era kemajuan teknologi semakin canggih dan berkembang ini penggunaan bahan-bahan kimia semakin meningkat, terutama di bidang industri. Termasuk adanya virus corona. Hal tersebut apabila tidak diikuti prosedur pengamanan baik berimbas jatuhnya korban.
Untuk mengantisipasi ancaman ini, ada unit KBR di Satbrimob yang mempunyai tugas utama sebagai first responder terhadap kejadian-kejadian yang berhubungan dengan bahan-bahan berbahaya.
Personelnya ada di Detasemen Gegana. Unit ini memiliki kemampuan khusus dalam menangani bahan berbahaya yang mengandung bahan kimia, biologi, dan radioaktif. Beberapa pekan terakhir mereka terus berlatih.
“Wujud kesiapsiagaan. Sekaligus mengecek kesiapan personel dan peralatan yang dimiliki,” terang Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Ade Yaya Suryana bersama Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Kaltim Kombes Pol John Huntal Sarjanto Sitanggang, Rabu (5/2).
Lebih jauh dijelaskannya, langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan yang berhubungan dengan penyebaran virus corona di Kaltim, serta kesiapsiagaan Unit KBR menghadapi tugas-tugas ke depan.
Iptu Kendar Sukmayadi memberikan materi tentang Kimia Biologi Radio Aktif ini mengingat di beberapa negara sudah terjangkit virus corona yang marak beredar belakangan ini. Guna menjaga keselamatan jiwa raga dan harta benda unit KBR melaksanakan simulasi penanganan pertama jika ada yang terinfeksi virus tersebut.
Simulasi tersebut difokuskan pada kegiatan dekontaminasi dan pengambilan sampel operator KBR menggunakan peralatan khusus (alsus) proteksi tipe A. Alat ini sudah dapat mengenali berbagai macam bahan bahan berbahaya dari padat, gas, maupun cair.
Dikarenakan di Kaltim khususnya Balikpapan terdapat rute penerbangan internasional, Unit KBR Detasemen Gegana selalu siaga dalam hal para WNI yang kembali ke Indonesia setelah melakukan penerbangan dari luar negeri. “Tidak perlu cemas. Kami selalu siaga,” imbuh Dansat. (aim/ms/k15)