Nenek moyangku orang pelaut/gemar mengarung luas samudra/Menerjang ombak tiada takut/menempuh badai sudah biasa
Angin bertiup layar terkembang/ombak berdebur di tepi pantai/Pemuda b'rani bangkit sekarang/ke laut kita beramai-ramai
(Nenek Moyangku Orang Pelaut)
SYAFRIL TEHA NOER, Samarinda
ORANG-orang Bugis, Bajo, Mandar, dan Makassar berlayar sampai Komoro dan Madagaskar. Ibu Soed, pencipta lagu anak-anak Indonesia ternama itu, mengabadikannya dalam Nenek Moyangku Orang Pelaut. Orang-orang Dayak Maanyan, Jawa, Sunda, dan Bali “mengekspor” bahasa, alat musik, dan orientasi kuliner ke sana. Para pakar sudah menyimpulkannya.
Tapi siapakah nenek-moyang penduduk negara di depan pesisir timur Afrika, di kejauhan jarak 7 ribuan kilometer itu? Penelitian ilmiah mutakhir menyebut; orang Banjar!
Madagaskar sebuah negara di Samudra Pasifik. Total luas wilayahnya 592.800 kilometer persegi. Pulau utamanya tercatat sebagai yang terbesar keempat di dunia–setingkat di bawah Kalimantan. Jumlah penduduknya, 2014 lalu, 22.434.363 jiwa. Dua di antara suku pribuminya adalah Merina dan Betsileo.
Bahasa orang Madagaskar, Malagasi, disebut-sebut memiliki sejumlah kesamaan kosakata dengan Dayak Maanyan, Jawa, Sunda, dan Bali. Juga dengan bahasa-bahasa Bugis, Bajo, Mandar, dan Makassar. Walau dekat Afrika kekhasan flora-faunanya lebih mirip flora-fauna di Sulawesi.
Dalam hal keterkaitan Madagaskar dengan Nusantara kajian-kajian linguistik menemukan sangat banyak kosakata Madagaskar menyerupai bahasa Dayak Maanyan, yang biasa digunakan di lembah Sungai Barito di tenggara Kalimantan, dengan beberapa tambahan dari bahasa Jawa, Melayu, atau Sanskerta.
Lewat Penjelajah Bahari Robert Dick-Read menyebut kemiripan itu dikemukakan pertama kali oleh misionaris Norwegia Otto Dahl, 1929 lalu, mengacu kamus Maanyan karya C Den Homer (1889) dan karya Sidney H Ray (1913).
Tapi apakah itu otomatis mengindikasikan pertalian genetik Madagaskar dan Nusantara? Sejauh itu belum jelas. Dick-Read sendiri memilih berhati-hati. “Kita harus melihat lebih teliti lagi. Asal-usul (bahasa itu dari) Dayak Maanyan (pun) masih diperdebatkan,” tulisnya.
Dahl sendiri kemiripan dengan bahasa orang Dayak Maanyan belum memecahkan semua misteri bahasa Malagasi. Sebab, beberapa unsurnya mengarah ke Sulawesi, terutama Bajo dan Bugis.