Gaji Wasit Naik 38 Persen, Tapi Tak Ada Ampun Buat Wasit Nakal

- Kamis, 6 Februari 2020 | 13:29 WIB

JAKARTA– Sonhadji memikul beban bera. Sebagai Ketua Komite Wasit, dia hanya punya waktu singkat untuk melakukan seleksi wasit yang bertugas di Liga 1 2020. Sedianya, 26 wasit yang musim lalu menjabat bertugas akan kembali diberdayakan. Selain itu, ada tambahan 13 wasit Liga 2 yang promosi tugas ke Liga 1. ’’Kami akan seleksi lagi dan bakal ada pembekalan dari AFC maupun FIFA, serta nanti akan ada tes untuk wasit-wasit ini,’’ ungkapnya.

Tidak tanggung-tanggung. Untuk menyiapkan wasit yang fresh dan berkualitas tanpa pengaruh dari pihak luar, purnawirawan TNI Angkatan Darat itu bakal melakukan penyegaran wasit di Makostrad. ’’Agar nuansa nasionalis ada dalam diri wasit-wasit ini. Kami akan upgrade kualitas wasit dengan seleksi yang sangat ketat,’’ ucapnya.

Nah, untuk meminimalisir wasit suap, rencananya gaji wasit di Liga 1 akan ditambah. Menurutnya, gaji wasit yang satu pertandingan hanya dibayar Rp 5 juta dirasa kurang. ’’Ada 36 pertandingan Liga 1. Wasit itu rata-rata hanya memimpin 10 pertandingan dalam semusim, kali saja Rp 5 juta,'' paparnya. ''Jadi kami berencana meningkatkan gaji wasit sebesar 38 persen. Kami sangat memperhatikan kesejahteraan wasit, mereka juga harus dimanusiakan,’’ lanjut lulusan Akmil 1984 itu.

Dia berujar akan ada perubahan soal sanksi dan hukuman bagi wasit nakal. Tidak seperti musim lalu dimana hukuman dan sanksi seakan tidak transparan dan jelas. Dia berjanji kali ini akan lebih transparan.

"Saya ini sudah komitmen. Saya juga tidak ada kaitannya dengan klub di Liga 1, jadi kalau memang ada pelanggaran berat, kami bisa non-aktifkan selamanya wasit itu,’’ terangnya. Bahkan, untuk melakukan penilaian wasit, ada lima wasit lokal berlisensi FIFA yang akan membantu. ’’Kalau krusial bisa meminjam wasit dari luar negeri untuk menilai. Kami tidak main-main ya,’’ tegasnya.

Soal VAR, pihaknya belum bisa menyediakan untuk Liga 1 musim ini. Baginya, VAR cukup ribet dan rumit untuk Liga 1. ’’Mengenai alat mungkin bisa, masalahnya di SDM. Kami harus mengirimkan wasit selama 8 bulan untuk pelatihan. Musim ini sulit, mungkin musim depan kami akan memulai itu,’’ tuturnya.

Dia juga tidak bisa menggunakan wasit asing untuk laga-laga krusial. Alasannya sederhana, keuangan LIB sedang tidak sehat. ’’Jadi kami mencoba maksimalkan wasit lokal saja, seleksi ketat. Semoga yang nanti memimpin pertandingan benar-benar fair dan berkualitas,’’ harapnya. (rid/bas)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Nur Anisa Hasrat Berikan yang Terbaik

Senin, 22 April 2024 | 13:45 WIB

Layar Kaltim Pantang Terlena

Senin, 22 April 2024 | 12:45 WIB

Menang di Shanghai, Ini Kata Max Verstappen

Senin, 22 April 2024 | 10:10 WIB

Tinjau Langsung Perkembangan Atlet

Sabtu, 20 April 2024 | 17:10 WIB

Serasa Membalap di Atas Es

Sabtu, 20 April 2024 | 14:35 WIB

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB
X