Pantau Coronavirus, RS AM Parikesit Rawat WNA Malaysia di Ruang Isolasi

- Rabu, 5 Februari 2020 | 14:31 WIB
Seorang Warga Negara Asing (WNA) Malaysia dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit AM Parikesit Tenggarong untuk memastikan tertular atau tidak coronavirus.
Seorang Warga Negara Asing (WNA) Malaysia dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit AM Parikesit Tenggarong untuk memastikan tertular atau tidak coronavirus.

TENGGARONG - Seorang Warga Negara Asing (WNA) Malaysia dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit AM Parikesit Tenggarong untuk memastikan tertular atau tidak coronavirus. WNA Malaysia yang dirawat di ruang isolasi RS AM Parekesit bertugas di salah satu perusahaan sawit di Kabupaten Kutai Kartanegara.

Pasien tersebut dari Kecamatan Kembang Janggut Kabupaten Kutai Kartanegara tiba di rumah sakit, Selasa (4/2/2020) malam dengan keluhan demam dan batuk serta nyeri tenggorokan. 

"Sesuai pedoman kewaspadaan terhadap Coronavirus, kami kemudian melakukan pemeriksaan pasien ini dan sesuai definisi operasionalnya. Pasien ini masuk ke dalam pemantauan," ujar Direktur RSUD AM Parikesit dr Martina Yulianti, Rabu (5/2/2020) saat jumpa pers.

"Sebagaimana kita ketahui. Yang pertama, kategori pemantauan ini paling ringan. Pemantauan itu kategorinya ada riwayat demam, batuk pilek atau datang dari Negara yang dinyatakan tertular. Tapi, untuk terpapar atau tidak, pasien ini jelas tidak ada," jelas dr Martina.

Lebih lanjut, pemeriksaan dokter, pasien WNA Malaysia ini tidak punya riwayat kontak erat dengan pasien terkonfirmasi (Coronavirus) atau tidak ada riwayat berkunjung ke rumah sakit pasien tertular Coronavirus.

"Kita ketahui, pasien yang konfirmasi (Coronavirus) dirawat di Malaysia sesungguhnya adalah turis dari Wuhan datang ke Malaysia. Jadi, sebenarnya pasien kita tidak datang ke sana dan kontak kesana. Sehingga tidak memenuhi secara faktor risiko masuk kategori pengawasan. Jadi hanya pemantauan saja," ujar dr Martina.

Untuk tata pelaksanaan pemantauan coronavirus, dr Martina mengatakan pasien cukup dengan isolasi diri sembari pemantauan kesehatan apakah ada keburukan. Apabila demam dan batuk pilek berkurang maka pasien ini dipindahkan ke ruang biasa dan pulang.

"Menurut kami tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Intinya kami berpedoman dengan Kementerian Kesehatan. Dan selalu melaporkan ke Dinas Kesehatan Provinsi," ujarnya. (mym)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X