Targetkan Rp 14 T dari Ekspor Pertanian

- Rabu, 5 Februari 2020 | 12:07 WIB
Selain pisang, nanas menjadi komoditas andalan Kaltim untuk di ekspor.
Selain pisang, nanas menjadi komoditas andalan Kaltim untuk di ekspor.

BALIKPAPAN- Pemerintah berupaya memperbesar ekspor dari pertanian dan perkebunan. Sebab sektor ini menjadi salah satu andalan ketika Kaltim ditinggalkan batu bara dan migas. Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Balikpapan Abdul Rahman mengatakan, tahun ini Kaltim menargetkan penambahan dan frekuensi ekspor. Kontribusi sektor pertanian masih minim untuk Kaltim.

“Tahun ini kami ditargetkan nilai ekspor dari Kaltim bisa mencapai Rp 14 triliun. Pertanian dan perkebunan sama saja, sehingga kelapa sawit masuk dalam target. Jadi komoditas di Kaltim ini penyokong utamanya kelapa sawit, kemudian pisang, dan tanaman porang. Insyaallah tahun ini sudah bisa dilakukan,” terangnya, Selasa (4/2).

Adapun nilai ekspor pertanian dan perkebunan tahun lalu mencapai Rp 12 triliun atau naik 20 persen dari target sebelumnya. “Target tahun lalu kami bisa merealisasikan,” terangnya. Adapun tujuan utama ekspor selama ini adalah Tiongkok. Diikuti Hong Kong, Jepang, Malaysia, dan India.

Kontribusi terbesar di Kaltim dari PT KRN. Ia membeberkan, PT KRN nantinya bakal jadi pengolahan sawit terbesar. Kemungkinan banyak olahan dari CPO dilakukan di perusahaan tersebut, termasuk B30 dan mentega.

Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Balikpapan Yaser Arafat mengatakan, tahun ini, harga komoditas batu bara dan minyak masih fluktuatif. “Memang ada baiknya sektor pertanian dan perkebunan lebih ditingkatkan, potensi kita ini banyak,” tuturnya.

Ia mengatakan, Kaltim jangan berharap dengan sumber daya alam yang tidak bisa diperbarui. Makin lama akan tergerus, dan habis. Kalau pertanian ini ada terus. Apalagi, jika ada produk turunannya atau hilirnya. “Dengan demikian, nilai jual akan naik. Toh produk olahan pertanian dan perkebunan ini tidak susah dan investasinya tidak mahal. Sudah waktunya Kaltim lepas dari batu bara dan minyak,” tutupnya. (aji/ndu/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X