TENGGARONG–Terkenal akan kekayaan sumber daya alam minyak bumi yang dimanfaatkan sejak dulu, di Kecamatan Sangasanga, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), banyak terdapat sumur tua bersejarah.
Salah satunya, sumur minyak Loise Pertama 1897 Sangasanga yang diresmikan Wakil Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Hadi Mulyadi didampingi Bupati Kukar Edi Damansyah sebagai situs sejarah, awal pekan lalu.
Dalam peresmian itu, Hadi Mulyadi mengatakan, situs sejarah penemuan ladang minyak pertama tersebut menjadi bagian sejarah yang tidak terpisahkan dari perjuangan Peristiwa Merah Putih.
“Saya minta situs sejarah sumur minyak Loise pertama 1897 ini dipertahankan dan dipelihara dengan baik. Situs ini juga dapat menjadi tujuan wisata sejarah di Sangasanga,” kata Hadi.
Sementara itu, Bupati Kukar Edi Damansyah juga turut berharap dengan diresmikannya situs sejarah sumur minyak Loise pertama itu, dapat dijadikan sebagai objek wisata baru di Sangasanga. Mengenalkan sejarah kepada generasi muda dengan tujuan mendidik, mengingat, mewariskan nilai-nilai perjuangan para pahlawan dalam merebut dan menegakkan kemerdekaan bangsa Indonesia.
“Saya rasa, situs ini juga dapat dijadikan objek wisata sejarah yang harus diketahui masyarakat luas, sebagai bagian dari perjuangan pahlawan Merah Putih mempertahankan kemerdekaan di Sangasanga,” harap Edi.
Untuk diketahui, sejarah telah mengabadikan peristiwa yang menelan banyak korban disebabkan oleh melimpahnya kekayaan bumi Sangasanga meskipun kecil, namun penuh dengan sejarah.
Bahkan pada 1889, mereka datang ke Sangasanga di bawah pimpinan Ir Jh Monten (ahli pertambangan). Setelah melakukan penelitian dan eksplorasi di wilayah Sangasanga, akhirnya mereka menemukan ladang sumber minyak yang sangat besar di perut bumi Sangasanga.
Tepat 20 Februari 1897, pertama kalinya sumur minyak di Sangasanga menyemburkan minyak dengan deras. Sumur tersebut dikenal dengan Sumur Minyak Loise pertama. (prokom01/kri/k8)
