SAMARINDA–Rumah semipermanen bercat putih itu langsung dipasang garis polisi. Dari dalam, aroma anyir terasa hingga keluar. Bau tak sedap itu ternyata dari jasad yang membusuk.
Kemarin (3/2), sekitar pukul 08.10 Wita, warga di Jalan Sentosa, Gang Kenangan IV, RT 76, Kelurahan Sungai Pinang Dalam, Kecamatan Sungai Pinang, digegerkan dengan jasad Asikin Rambo. Pria 74 tahun itu ditemukan di ruang tengah. Nahas, sebagian badannya dikerumuni belatung.
Dicky, yang tinggal tak jauh dari rumah Asikin menuturkan, warga yang kerap melintas di sekitar selalu mencium aroma tak sedap. “Ya mungkin dikira bangkai binatang,” ujarnya. Bukan menghilang, bau tak sedap itu terus mengganggu hidung. Warga pun mendatangi kediaman pria lanjut usia tersebut. “Semakin ke rumah beliau, makin terasa. Nah, diketuk berkali-kali enggak ada yang respons,” ujarnya. Setelah diintip, ternyata terlihat seorang tergeletak di lantai.
Atas inisiatif warga bersama ketua RT setempat, pintu didobrak. Seketika aroma tak sedap itu terasa. Pria yang kesehariannya berkebun itu memiliki tanda khusus jika meninggalkan rumah. “Kebunnya di Kilometer 8. Kalau berangkat ke kebun itu biasanya lampu luar nyala, lampu dalam mati. Nah ini dilihat lampu dalam dan luar nyala. Makanya yakin ada di dalam,” sambungnya.
Mendapati jasad pria tersebut, polisi langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).
Pria kelahiran Duri, Riau, 31 Desember 1946 itu ditemukan telentang hanya mengenakan celana dalam.
Dari hasil penyelidikan, kesimpulan awal penyebab kematian lantaran sakit. Pasalnya, tidak ada barang yang hilang, termasuk kejanggalan. “Nanti hasil penyelidikan disampaikan,” ungkap Kanit Reskrim Polsek Sungai Pinang Ipda Fahrudi. Ditambahkan perwira balok satu tersebut, dalam dua pekan, korban yang akrab disapa Daeng itu sudah tidak terlihat. (dra/dns/k8)