Tabrakan Maut di Gunung Manggah yang Tewaskan Empat Orang, Belum Tetapkan Tersangka

- Selasa, 4 Februari 2020 | 13:09 WIB
SEGERA DIBAHAS: Jalur maut di Jalan Otto Iskandardinata (Gunung Manggah) rencananya ada pembahasan khusus dengan DPRD terkait pemangkasan.
SEGERA DIBAHAS: Jalur maut di Jalan Otto Iskandardinata (Gunung Manggah) rencananya ada pembahasan khusus dengan DPRD terkait pemangkasan.

Sudah tak terhitung kecelakaan yang terjadi di Jalan Otto Iskandardinata, tepatnya di jalur menanjak atau menurun yang lebih akrab dikenal Gunung Manggah. Terakhir bahkan merenggut empat nyawa sekaligus. Lantas, siapa yang harus bertanggung jawab?

 

SAMARINDA–Kendaraan yang melintas sangat padat di kawasan tersebut. Tak jarang pula pengendara lalai dengan alat keselamatan berkendara, helm. Jalur tersebut juga menjadi perlintasan “monster” jalanan meskipun tingkat kecuramannya cukup membahayakan.

Dari catatan Kaltim Post, untuk di lokasi yang sama, kecelakaan yang melibatkan kendaraan besar sudah empat kali.

Setelah kejadian, Kamis (30/1), truk K 1376 LN sudah diamankan ke markas Unit Laka Satlantas Polresta Samarinda di Jalan Bhayangkara. Namun, saat dikonfirmasi kemarin (3/2), Kanit Laka Satlantas Polresta Samarinda Ipda Henny Merdikawati menyebut, belum ada penetapan tersangka dalam perkara kecelakaan yang merenggut empat nyawa sekaligus itu. “Belum, kami rencanakan gelar perkaranya di polda,” ungkap perwira polwan balok satu tersebut. Namun, status sopir, yakni Rudi Setiawan (50) masih terperiksa. “Ada kok di sana (markas),” sambungnya.

Henny menegaskan, tim traffic accident analysis (TAA) Polda Kaltim sudah datang ke Samarinda sehari setelah kejadian. Namun, tak bisa berbuat banyak. Pasalnya, untuk kerja maksimal, kondisi lalu lintas di kawasan tersebut harus benar-benar lengang. Sementara kenyataannya, mulai pagi hingga jelang petang, kawasan tersebut tak pernah sepi. “Kalau ingin bergerak itu harus tutup jalan dan harus siang serta enggak boleh hujan,” jelasnya.

Sejauh ini, pihaknya sudah memeriksa tiga saksi terkait kecelakaan di sekitar lokasi kejadian. Termasuk sopir truk bermuatan pasir basah tersebut. “Dari penjelasan yang bersangkutan sudah lama mengemudikan truk. Kami mencari fakta, tak ingin spekulasi,” tegas Henny.

Ditemui terpisah, Kepala Dishub Samarinda Ismansyah menuturkan, belum bisa memberi keterangan secara detail soal penyebab kecelakaan dan kondisi truk. Hingga kemarin (3/2), pihak Dishub bersama Satlantas Polresta Samarinda masih melakukan penyelidikan terkait fungsi dan kelayakan truk.

"Kalau soal rem blong masih diselidiki. Jangan langsung nge-judge blong. Faktor kecelakaan kan bisa saja human error," ucapnya. Sedangkan sudut kemiringan tanjakan, dia menyebut masih batas standar. “Hanya tidak ada ruang lebih,” ucapnya.

Disinggung pembahasan tanjakan "maut" tersebut, khususnya dalam forum lalu lintas, Ismansyah mengatakan belum ada. Untuk jangka pendek, lanjut Ismansyah, keperluan mendesak adalah pelebaran jalan. (dra/dns/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X