BALIKPAPAN – Pemandangan mengkhawatirkan terlihat di Jalan Soekarno Km 11 RT 10, Karang Joang, Balikpapan. Badan jalan utama yang kerap dilalui kendaraan ambles di satu sisinya.
Dari keterangan warga sekitar, jalan tersebut sempat diperbaiki ala kadarnya. Tepatnya saat jelang peresmian tol Balikpapan-Samarinda pertengahan Desember 2019. Namun tak bertahan lama, jalan tersebut kembali mengalami kerusakan. Bahkan lebih parah dari sebelumnya.
Ketua RT 10 Abdul Kadir mengatakan, jalan di kawasan tersebut mulai rusak sekitar April 2019. Permukaan aspal turun sekitar 20 sampai 30 centimeter.
Menurut dia, hal itu bisa disebabkan tanah di jalan tersebut memang gembur. Ditambah hujan yang membuat tanah jadi lembek. Belum lagi, jumlah angkutan berat yang lalu-lalang.
Hingga saat kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke Balikpapan, jalan tersebut diperbaiki. Dengan waktu pengerjaan hanya satu hari.
Malangnya, proyek perbaikan tersebut tak memberi hasil memuaskan. “Setelah Pak Jokowi lewat (hari peresmian tol) malamnya hujan. Besoknya ambles makin parah,” terang pria berusia 67 tahun ini.
Meski begitu, pria yang sudah menjabat selama 15 tahun itu berharap pemerintah provinsi maupun kota segera bertindak. Sebab, pemakai jalan sangat terganggu atas kerusakan tersebut. Begitu pula dengan bahaya yang mengancam keselamatan pengendara.
Selain itu, Kadir juga menyarankan agar dibuat tembok di samping jalan. Guna menahan material yang ada di aspal. Serta, menambah kepadatan tanah di wilayah itu.
“Semoga segera dilaksanakan. Apalagi ini masuk musim hujan lagi. Bisa-bisa jalan di situ rusak total dan tidak bisa berfungsi lagi,” tandasnya.
Tak berbeda, Yudi salah satu pengusaha di tepi jalan pun menunggu solusi dari pemerintah. Dirinya yang berhadapan langsung dengan jalan tersebut, mengeluhkan macet yang tak lagi terhindarkan.
Yang sangat ia sayangkan, kerusakan yang terjadi setelah peresmian tol Balsam tak diatasi segera. Alat berat digunakan hanya mengangkat sisa-sisa jalan yang hancur kala itu. Bahkan pagar pembatas baru dipasang sekitar sebulan lalu.
Dia menghawatirkan keselamatan pengendara. Seperti salah satu warga Samboja yang mengalami patah tangan, karena menghindari badan jalan yang rusak. (*/okt/ms/k18)