MADRID- Belum ada kiper yang memenangi Zamora Trophy lima musim beruntun. Dan, kiper Atletico Madrid Jan Oblak berpeluang melakukannya akhir musim nanti. Ya, penjaga gawang asal Slovenia itu adalah kiper terbaik La Liga empat edisi terakhir. Menyamai torehan Victor Valdes bersama FC Barcelona pada 2009-2012.
Tetapi, alih-alih berbicara mengenai streak lima trofi Zamora, dominasi Oblak terancam oleh kiper Real Madrid Thibaut Courtois. Kebetulan, keduanya bakal berhadapan pada Derbi Madrileno malam ini (siaran langsung beIN Sports 1 pukul 22.00 WIB) dalam jornada ke-22 La Liga.
Eks kiper Chelsea itu juga wajah baru untuk trofi Zamora. Dia dua kali meraihnya pada 2012-2013 dan 2013-2014. Ironisnya, saat itu dia masih berstatus pemain Los Colchoneros.
Si Gurita--julukan Courtois--adalah kiper terbaik La Liga dengan minimal memainkan 18 jornada. Saat ini, gawang Courtois baru kebobolan 10 gol. Statistik tersebut diperoleh berkat Courtois yang sejak kalah 0-1 dari Real Mallorca pada jornada kesembilan (19/10/2019) dengan hanya kebobolan 3 gol. Artinya, dalam 11 penampilan terakhir di La Liga, kiper terbaik Piala Dunia 2018 itu baru membukukan 8 clean sheet.
Padahal, penampilan kiper asal Belgia itu sangat disorot musim lalu. Bagaimana tidak. Total, gawangnya bobol 36 kali hanya dari 27 jornada. Artinya, dia nyaris kebobolan 1,5 gol per laga. Bahkan sampai ada asumsi bahwa Los Merengues telah membuat kesalahan dengan membiarkan Keylor Navas yang sudah teruji sejak musim 2014-2015 pergi ke PSG hanya demi Courtois.
Pada awal musim ini pun sinyal bahwa Courtois bakal melanjutkan "tren" musim lalu sempat terlihat. Sebab, dia baru membukukan clean sheet pertama pada jornada kelima ketika membawa Real menang 1-0 atas Sevilla (23/9/2019).
Performa stabil kiper 27 tahun itu berbanding lurus dengan hasil laga Real. Sergio Ramos dkk kini tak pernah tersentuh kekalahan dalam 20 laga terakhir mereka di semua ajang. Courtois tampil dalam 16 laga di antaranya dengan hanya kebobolan 6 gol. Performa itu membuat Real berhasil lolos ke perempat final Copa del Rey, juara Supercopa de Espana, dan berstatus pemuncak klasemen La Liga.
Poin plus lainnya, Courtois juga belum pernah kalah ketika dimainkan kontra Atletico. Rinciannya, 3 menang dan 3 seri dari 6 pertemuan dan hanya kebobolan 3 kali. Baik saat berkostum Chelsea maupun Real.
"Saya harus kuat untuk keluar dari saat-saat sulit. Bersama klub sebesar Real, selalu ada tekanan dan Anda harus tahu bagaimana mengatasinya. Menang dengan jersey Real adalah puncaknya (karir, Red) dan saya berharap dikenang sebagai kiper dan pribadi yang hebat (di Real, Red),'' ucap Courtois kepada Real Madrid TV.
Nah, performa Courtois berbanding terbalik untuk Oblak. Dalam rentang 20 laga terakhir, gawangnya sudah bobol 15 kali. Bahkan, Atleti yang tak pernah menang dalam 4 laga terbaru mereka, Oblak terlibat di 3 laga di antaranya dengan kebobolan 2 gol. Derbi Madrileno edisi ke-223 nanti malam bisa jadi ajang bagi kiper 27 tahun itu untuk membuktikan bahwa dia masih layak memenangi trofi Zamora musim ini sekaligus lebih baik dari Courtois.
Tetapi, Oblak belum pernah menang derbi yang diiringi clean sheet setelah jornada ke-27 musim 2015-2016 (28/2/2016). Kebetulan, kala itu laga juga dihelat di stadion Santiago Bernabeu. Kemenangan tersebut sekaligus jadi yang terakhir bagi Atleti di stadion berkapasitas 81.044 tempat duduk itu.
''Satu-satunya kendala Oblak pada derbi nanti adalah minimnya daya ledak dari penyerang Atleti pasca cederanya Joao Felix dan Diego Costa. Praktis, satu-satunya kunci Atleti untuk menang diawali dengan clean sheet dari Oblak,'' tulis Marca. (io)
