SANGATTA - Rumah Sakit Medika Sangatta atau lebih dikenal SOHC membantah adanya pasien penyakit corona yang saat ini sedang merebak. Informasi hoaks itu menyebar melalui percakapan pesan Whats App sejak Kamis (30/1).
Pemilik Rumah Sakit, Uce Prasetyo menyatakan hal itu tidak benar. Persepsi yang menyebar di masyarakat itu dianggapnya salah. Saat dikonfirmasi harian ini, ia mengaku jika di RSnya tidak ada satupun pasien virus corona.
"Sehubungan dengan adanya informasi yang berkembang di berbagai Sosial Media. Terkait adanya pasien yang terjangkit virus corona dan sekarang sedang di rawat di RSU Medika Sangatta. Maka kami segenap manajemen memberikan klarifikasi bahwa informasi tersebut tidak benar," tegas dia.
Uce menyatakan, pasien yang diduga terjangkit virus corona tersebut telah merupakan pasien lama yang telah ditangani oleh pihaknya. Namun sesuai diagnosa bahwa pasien tersebut terkena TBC.
"Enggak ada yang diduga. Hanya pasien lama yang kami tahu betul riwayatnya TBC. Kebetulan kambuh dan barusan dari luar negeri," jelas anggota DPRD Kutim ini.
Memang kasusnya, kata dia perlu diisolasi. Sehingga staf perawatan harus menggunakan alat perlindungan diri (APD). Menurutnya, hal ini sangat penting untuk ia sampaikan, agar tidak menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat.
"Jadi tidak terkait sama sekali dengan Corona. Sekarang pasien telah membaik, sudah dipindah dari ruang isolasi. Mungkin besok di rencanakan keluar dari RS, oleh dokter yang merawat," ungkapnya.
Penyakit yang dianggap mematikan itu benar-benar meresahkan warga, percakapan yang membicarakanadanya penyakit corona yang tersebar di Kutim ini sempat membuat geger warganet.
Percakapan yang berisi peringatan waspada diri pada penyebaran virus corona itu menyatakan korban merupakan warga Sangatta yang baru tiba di tanah air usai melakukan ibadah umroh di Makkah dan sempat transit di Bandara Cina. Sehingga membawa penyakit menakutkan itu pulang.
Seperti yang diungkapkan oleh Jumiah (26), ia merasa ketakutan akan penyebaran virus itu.
"Saya dapat pesan dari grup, screenshootnya menyebar kalau disini ada corona. Kami pasti merasa ngeri sekali," tuturnya. (*/la)