Tak Ada Bahagia di Kelurahan Damai Bahagia

- Jumat, 31 Januari 2020 | 11:10 WIB
Anggota Brimob Kaltim mengevakuasi warga di sekitar kawasan Km 17 Balikpapan Utara saat banjir menerjang hingga sepinggang orang dewasa.
Anggota Brimob Kaltim mengevakuasi warga di sekitar kawasan Km 17 Balikpapan Utara saat banjir menerjang hingga sepinggang orang dewasa.

Kerugian waktu dan material terus dirasakan warga yang terkena dampak banjir. Dewantara salah satunya. Ia tinggal di Kelurahan Damai Bahagia. Tapi nama daerahnya tak sesuai kondisi warga di sana. Banjir membuat warga tak bahagia.

Dirinya bermukim di RT 35 Nomor 45. Sudah lama, sejak 1992. Dulunya, kawasan itu berupa rawa yang kemudian menjadi permukiman. Seiring waktu dengan perkembangan yang terjadi kawasan itu pun kian padat. Hanya saja tidak diiringi dengan pembaruan ataupun perbaikan drainase yang memadai. Bahkan, peninggian badan jalan yang dilakukan pemerintah malah membuat rumah-rumah kecil di dalam kawasan selalu tergenang banjir.

Masalah drainase atau saluran di permukiman ini menurutnya sering tidak tuntas. Sebab, di beberapa permukiman sekitarnya drainase yang dibangun tidak sampai ke saluran pembuangan akhir. "Penginnya sih kalau dari kami warga sini dilakukan perbaikan, yang kayaknya terkesan lambat ditangani. Lalu dilakukan pengerukan terjadwal dan sering, misalnya sebulan empat atau lima kali pengerukan," ujarnya.

Dewantara juga menambahkan, durasi hujan sekiranya berlangsung hingga 4 - 5 jam dipastikan akan membuat warga sekitar terjaga hingga dini hari. Misalnya saja kemarin, genangan mencapai lutut orang dewasa.

Kebutuhan terhadap perumahan membuat banyak lahan tertutup di sekitar beralih fungsi menjadi kompleks-kompleks pemukiman baru. Kondisi ini mengakibatkan terganggunya aliran air permukaan serta mengurangi resapan air ke dalam tanah.

Sama dengan suara ratusan warga Damai Bahagia lainnya, ia berharap agar pemerintah bisa lebih memperketat izin pihak pengembang. Tidak sekadar menaikkan harga lahan. "Sudah rugi waktu karena kami harus angkat-angkat barang sampai pagi, material juga karena barang jadi banyak rusak bila tidak diangkat. Seperti mesin cuci, kulkas, sofa, tempat tidur, lemari, bisa puluhan juta rupiah kerugiannya," timpalnya.

Nasib serupa juga dialami warga wilayah Balikpapan Utara. Di Kariangau dan Km 17 misalnya. Terpantau, ketinggian air mencapai lutut orang dewasa. Akibat dari banjir tersebut, lalu lintas sempat mengalami macet yang cukup panjang. Hingga pukul 11.00 Wita tadi, air masih menggenang di dua wilayah tersebut. Walaupun sudah mulai surut.

Camat Balikpapan Utara Fachrul Razi yang didampingi oleh Kapolsekta Balikpapan Utara Kompol Mokhammad Mas'ud dan jajaran tim SAR gabungan, turun langsung memantau situasi ke lokasi yang terdampak banjir di Km 17. Bertempat di RT 37 dan RT 39, mereka melakukan penjagaan dan memberi bantuan langsung untuk proses evakuasi.

Fachrul Razi mengatakan, daerah tersebut bahkan menjadi terisolasi akibat banjir. "Jika nanti mereka membutuhkan bantuan, kami langsung evakuasi," ujarnya. Saat peninjauan ada warga yang sakit, dan langsung dievakuasi keluar dari lokasi tersebut.

"Sudah mulai (surut). Nanti didirikan posko Tagana di rumah ketua LPM yang juga ketua RT 37," tutur dia. Tambahnya, banjir yang terjadi ini memang laten dari tahun ke tahun. Ia mengatakan akan melaporkan situasi banjir tersebut agar cepat mendapat penanganan. (lil/gam/ms/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X