Jadi Favorit, Permintaan Kopi Terus Naik

- Kamis, 30 Januari 2020 | 15:04 WIB

SURABAYA– Permintaan kopi dalam negeri terus meningkat. Itu tidak terlepas dari gaya hidup masyarakat modern yang menjadikan kopi sebagai minuman favorit. Tren itu membuat sebagian besar produsen memasarkan produk mereka di pasar domestik karena potensi terserapnya lebih besar.

Sekretaris Gabungan Eksporter Kopi Indonesia (Gaeki) Jawa Timur (Jatim) Ichwan Nursidik memperkirakan, permintaan kopi di dalam negeri naik 8–10 persen tiap tahun. ”Pasar dalam negeri cenderung naik stabil,” katanya kemarin (29/1).

Tingginya daya serap pasar domestik membuat sebagian produsen mengalihkan alokasi produk mereka ke dalam negeri. Bukan lagi untuk ekspor. Namun, alokasi ekspor tetap lebih tinggi ketimbang domestik. Dari perkiraan 7 persen kenaikan pertumbuhan produksi kopi, sebanyak 2 persen dialokasikan untuk pasar domestik. Sementara itu, sebanyak 5 persen dialokasikan untuk ekspor.

Menurut Ichwan, konsumsi kopi dalam negeri naik karena tren minum kopi yang masih terus tumbuh. ”Apalagi, banyak kafe atau coffee shops,” tuturnya. Dia yakin, sampai akhir tahun pun, permintaan kopi dalam negeri masih akan meningkat.

Di pasar luar negeri, permintaan kopi juga terus naik. Namun, harga kopi di luar negeri sangat dipengaruhi kapasitas produksi di negara produsen. Saat ini produsen kopi terbesar dunia adalah Brasil. Disusul Vietnam, Kolombia, dan Indonesia.

”Kalau panen di Brasil dan Vietnam bagus, harga turun. Sebaliknya, kalau panen kurang, harga naik,” terang Ichwan. Untung, musim panen di tiap negara berbeda-beda. Indonesia panen pada Juni–Juli, sedangkan di Vietnam pada Oktober dan Brasil pada April. Konsumsi dunia sendiri, lanjut dia, juga terus menunjukkan kenaikan sekitar 2,5 persen per tahun. (res/c12/hep)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X