Minim Pengguna, Dua SPBG Masih Mangkrak

- Kamis, 30 Januari 2020 | 14:43 WIB
Minimnya masyarakat yang menggunakan bahan bakar gas membuat dua stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) daughter station hingga kini tak kunjung beroperasi. Nilai keekonomian menjadi penyebab utama.
Minimnya masyarakat yang menggunakan bahan bakar gas membuat dua stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) daughter station hingga kini tak kunjung beroperasi. Nilai keekonomian menjadi penyebab utama.

BALIKPAPAN – Minimnya masyarakat yang menggunakan bahan bakar gas membuat dua stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) daughter station hingga kini tak kunjung beroperasi. Nilai keekonomian menjadi penyebab utama.

Dua SPBG tersebut berada di Jalan Pattimura, Batu Ampar dan Jalan Marsma Iswahyudi. Sementara satu SPBG mother station yang baru dibangun pada 2016 lalu di Muara Rapak, saat ini sudah beroperasi. Melayani jaringan gas rumah tangga serta mobil dinas yang sudah menggunakan BBG.

Asisten II Setkot Balikpapan Muhammad Noor menjelaskan, nilai ekonomis belum tercapai untuk dua SPBG. Pihak Pertamina pun masih wait and see. Pasalnya, konversi kendaraan berbahan bakar minyak juga belum berkembang dengan baik. Baru mobil-mobil dinas, taksi, dan angkot saja yang menggunakan. Selain itu jargas, gasnya berasal dari SPBG.

Konverter kit, alat konversi gas di kendaraan roda empat merupakan bantuan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Sampai saat ini, tidak ada bantuan lagi. Saat ini ada 500 kendaraan dinas dan taksi serta angkot yang sudah bisa pakai BBG. Itu menggunakan konverter kit bantuan Kementerian ESDM tahun lalu.

“Lalu jargas masih sekitaran daerah tak jauh dari mother station. Belum sampai ke Sepinggan atau Balikpapan Utara. Kalau sampai, mungkin bisa dioperasikan untuk penampungan gas. Untuk itu kami terus meminta bantuan dari pusat untuk sambungan gas rumah tangga,” tuturnya.

“Dari sisi infrastruktur sudah siap. Tinggal beberapa hal teknis saja lagi yang harus dipenuhi. Kami juga menunggu sampai PT Pertamina dapat ikut memanfaatkan dua SPBG itu,” tambahnya.

Menurutnya, memang sulit jika kendaraan umum di Balikpapan hanya mengandalkan satu SPBG. Terlebih, lokasinya bukan di pusat kota, yang selama ini menjadi wilayah operasional utama taksi. Untuk angkot pun, hanya pemilik trayek tertentu yang dapat menikmati fasilitas tersebut dengan mudah.

Di Balikpapan, kebanyakan armada taksi memang mengandalkan penumpang di sekitar Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan. Sementara angkot, memiliki basis operasi di Terminal Batu Ampar. Seperti disebutkan tadi, kedua wilayah ini sudah menjadi lokasi dua SPBG yang belum beroperasi.

“Belum tahu kapan dua SPBG ini beroperasi. Mungkin karena pasarnya belum banyak. Tapi, kita tunggu saja. Kalau dari Kementerian ESDM, berharap dua SPBG ini segera dipasangi dispenser. Semoga secepatnya terealisasi,” katanya.

Ketua Asosiasi Mekanik dan Bengkel Indonesia Kaltim Lukman Hakim mengaku, sampai saat ini belum ada sosialisasi terkait pemasangan konverter kit. Beberapa mekanik sebenarnya bisa, tetapi tidak memiliki sertifikat. Jadi masih tidak berani, konsumen pun ragu. Pasalnya, pemasangan ini membutuhkan keterampilan khusus.

“Masih belum banyak mobil yang menggunakan gas karena harga konverternya cukup mahal. Kisaran harganya masih Rp 20 juta sampai Rp 25 juta,” tutupnya. (aji/ndu/k18)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X