SAMARINDA - Sebanyak 272 siswa/siswi mengikuti pembukaan pelatihan berbasis kompetensi angkatan I tahun 2020 yang diselenggarakan Balai Latihan Kerja (BLK) Samarinda. Kegiatan yang berlangsung di Aula BLK Samarinda, Jalan Untung Suropati, Kecamatan Sungai Kunjang, Kota Samarinda tersebut, resmi dibuka oleh Kepala UPTP BLK Samarinda Andri Susila, Rabu (29/1).
"Total ada dua ratus tujuh puluh dua peserta yang terbagi dalam 17 program pelatihan. Di mana setiap kelas terdapat 16 orang sesuai dengan program yang telah mereka pilih," jelas Kepala UPTP BLK Samarinda Andri Susila.
Dari tujuh belas program pelatihan tersebut yakni Bangunan-Juru ukur (surveyor), Bangunan-penggambaran 2D dengan sistem CAD, Garmen Apparel -menjahit pakaian sesuai style, Garmen Apparel -pembuatan hiasan busana dengan bordir. Selain itu, Rerigeration-Teknisi AC Split, Teknik Elektronika - Teknisi Telepon Seluler, Teknik Otomotif-Operator Excavator.
Kemudian Teknik Otomotif-Pemeliharaan Kendaraan Ringan, Teknik Otomotif-Mekanik Alat Berat, Pariwisata-Waiters, Teknik Listrik-Operator Otomasi Industri, Teknik Listrik-Pemasangan Listrik Bangunan, Teknik Las-Pengelasan Smaw. Teknik Manufaktur-Pengoperasian mesin bubut dan frais, TIK-Junior Teknisi Support, TIK-Computer Operator Assistant, Bisnis dan Manajemen-Customer Service.
SIAP KERJA: Andri Susila (dua kiri) menyerahkan atribut dan menyelami para peserta pelatihan.
"Para peserta diharapkan nantinya selesai mengikuti program pelatihan ini bisa memperoleh sertifikat kompentensi dan sertifikat pelatihan. Sehingga pada saat memasuki dunia kerja sudah memiliki kompentensi sesui dengan apa yang diperoleh selama mengikuti kegiatan pelatihan," harapnya.
Tambah Andri Susila, dalam hal menjamin lulusan untuk terserap di dunia kerja, BLK telah menjalin kerja sama dengan berbaik pihak mulai dari perusahaan, perhotelan, dunia industri dan lain sebagainya. Dengan demikian para lulusan ini nantinya sudah bisa bekerja sesuai dengan kompentensi yang dimilikinya. BLK juga telah menyiapkan program-program strategis sesuai kebutuhan dunia kerja seperti Kesehatan dan keselamatan Kerja (K3) dan Surat Ijin Operasional (SIO).
"Kami juga melibatkan sosiasi dan forum serta dunia industri agar siswa/siswi ini bisa memperoleh pekerjaan. Standar pelatihan di BLK Samarinda juga sudah mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKNI) dan skema untuk UJK. Harapannya mereka dapat kompeten di bidangnya masing-masing," imbuhnya. (*/dir)