Positif atau Negatif Corona Diputuskan DKK

- Rabu, 29 Januari 2020 | 13:24 WIB
ilustrasi
ilustrasi

"Jadi harus ada indikasi medis dulu. Dengan rujukan pertama di RSKD. Selain itu, tidak asal mengirim pasien yang diisolasi di sana. Karena yang menentukan suspect yang diisolasi adalah DKK”

 

Andi Sri Juliarty, Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan

 

 

PENYEBARAN wabah virus corona di Tiongkok membuat banyak penduduk dunia diliputi kekhawatiran. Termasuk mahasiswa asal Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) yang menempuh pendidikan di sana. Hingga akhirnya, mereka memutuskan pergi menjauhi Kota Wuhan yang merupakan pusat penyebaran virus ini.

Terbaru, dua mahasiswa asal PPU berhasil kabur dari Kota Wuhan yang diisolasi pemerintah. Yakni Aaliyah Adawiyah (18) dan Raihan Ghulam Nafi Ahdar (18). Keduanya merupakan mahasiswa semester pertama Fakultas Kedokteran Hubei University of Arts and Science. Yang berlokasi di Xiangyang, Provinsi Hubei, Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Letaknya 324,9 kilometer dari Kota Wuhan, yang juga berada di Provinsi Hubei.

Kepada Kaltim Post, Ghozali, ayah dari Aaliyah Adawiyah menuturkan, dua mahasiswa Kaltim ini telah berhasil keluar dari Provinsi Hubei pada Senin (27/1) lalu. Bersama dengan seorang mahasiswa lainnya asal Bekasi, Jawa Barat, ketiganya berhasil menyewa mobil untuk pergi menjauhi Wuhan. Ketiganya bertolak dari Xiangyang sekira pukul pukul 16.00 Wita (waktu Tiongkok sama dengan waktu di Balikpapan) menuju Zhengzhou, yang berada di Provinsi Henan.

Perjalanan dari Xiangyang di Provinsi Hubei menuju Zhengzhou di Provinsi Henan memerlukan waktu sekira 8 jam melalui jalur darat. Mereka tiba di Zhengzhou sekira pukul 00.00 Wita. Ketiganya pun memilih beristirahat di Bandara Internasional Xinzheng Zhengzhou, guna bertolak ke ke Shanghai, kemarin. Dari Zhengzhou mereka berangkat sekira pukul 09.00 Wita dan tiba di Bandara Shanghai sekira pukul 14.00 Wita. Empat jam beristirahat dan akhirnya ketiganya bertolak dari Tiongkok menuju Indonesia sekira pukul 17.15 Wita.

“Kira-kira pukul 23.30 Wita sudah di Soekarno-Hatta. Mereka naik China Airlines,” kata Ghozali saat dihubungi Kaltim Post, kemarin. Berdasarkan komunikasi terakhir dengan putri bungsunya itu, Ghozali menyampaikan, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) sudah mendatangi mahasiswa asal Indonesia yang masih bertahan di Xiangyang kemarin. Padahal permintaan evakuasi sudah disampaikan melalui surat elektronik sejak Kamis (23/1) lalu. Atau sebelum Kota Wuhan ditutup sementara oleh pemerintah setempat. Mereka yang masih bertahan pun, tidak diizinkan pulang ke Indonesia.

Saat ini, Xiangyang sudah diisolasi otoritas Tiongkok. Dan penduduk yang bermukim tidak diizinkan ke luar wilayah. Mereka pun diwajibkan menggunakan masker jika keluar rumah. “Itu informasi yang disampaikan teman-teman Aaliyah di grup WA (WhatsApp),” kata pria berkacamata ini. Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan (PIAK) Disdukcapil Kabupaten PPU ini menyampaikan, jumlah mahasiswa asal Kabupaten PPU yang menempuh pendidikan di Provinsi Hubei sebanyak enam orang. Menyisakan Aaliyah dan Raihan yang merupakan rombongan terakhir yang berhasil pulang ke Indonesia.

“Semuanya sudah pulang duluan. Kecuali anak saya dan anaknya Pak Padaelo (Raihan). Mudahan-mudahan malam ini (kemarin) bisa sampai dengan selamat. Dan besok (hari ini) mereka akan berangkat ke Balikpapan naik pesawat pagi dari Jakarta,” pungkas dia. Sementara itu, Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan kembali mengaktifkan tim reaksi cepat (TRC) guna mengantisipasi masuknya virus corona ke Kota Minyak. Tim tersebut telah dibentuk sejak munculnya wabah Severe acute respiratory syndrome (SARS) pada 2002 lalu.

Bahkan saat Middle east respiratory syndrome (MERS) yang sempat mewabah pada 2014, tim reaksi cepat ini kembali diaktifkan. Tim ini dikomandoi langsung kepala DKK Balikpapan. “Tim tersebut tidak pernah dibubarkan. Dengan adanya kejadian ini, tim gerak cepat itu kembali diaktifkan,” kata Kepala DKK Balikpapan Dr Andi Sri Juliarty saat ditemui Kaltim Post di Hotel Novotel, kemarin.

Pihaknya juga bekerja sama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Balikpapan dengan membuka layanan konsultasi. Bagi warga Kota Minyak yang akan pulang dari Tiongkok. Baik yang sedang menempuh pendidikan maupun yang telah menyelesaikan kunjungan kerja. Posko tersebut dibuka di Kantor DKK maupun Kantor KKP Balikpapan. Dia menegaskan, masa inkubasi penyebaran virus corona selama 14 hari.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X