Aneka Bahan Makanan, Bisa Jadi Pengganti

- Selasa, 28 Januari 2020 | 14:51 WIB
DEMI KESEHATAN: Dharmadi (baju batik) dan Hengky Huang (baju hitam) saat hendak menyantap makanan tanpa unsur hewani, beberapa waktu lalu. RAMA SIHOTANG/KP
DEMI KESEHATAN: Dharmadi (baju batik) dan Hengky Huang (baju hitam) saat hendak menyantap makanan tanpa unsur hewani, beberapa waktu lalu. RAMA SIHOTANG/KP

Penyakit karena gaya hidup jadi yang paling sering diidap masyarakat kiwari. Makanan kaya lemak jahat, cenderung manis, hingga kaya akan kandungan garam, membuat masyarakat mudah mengunjungi rumah sakit. Keberadaan makanan cepat saji dan mudahnya mendapatkannya hanya dengan menyentuh layar handphone, membuat penyakit-penyakit ini makin banyak pengidapnya.

 

KEPALA Bidang Penjaminan Manfaat Rujukan BPJS Kantor Cabang Samarinda Jandon Bandono pun mengatakan, pada 2019, Rp 734 miliar digelontorkan untuk membayar klaim BPJS. Sekitar Rp 500 miliar untuk membayar biaya rawat inap dan Rp 234 miliar untuk rawat jalan. Mayoritas penyakit yang menjadi keluhan masyarakat adalah penyakit-penyakit kronis karena gaya hidup. Di antaranya, hipertensi, jantung, strok, atau diabetes.

BPJS Kesehatan pun melaporkan, rawat jalan untuk penyakit kelompok kronis mencapai 37 ribu keluhan.

"Jadi memang kecenderungannya, masyarakat kena penyakit akibat gaya hidup," ucap Jandon, beberapa waktu lalu.

Namun, di tengah hiruk-pikuk kemudahan mengonsumsi yang serba-instan. Jalan lain dipilih anggota Indonesia Vegetarian Society (IVS) Kaltim. Mereka memilih tak menikmati ayam goreng tepung atau aneka olahan masakan hewani lainnya. Mereka lebih suka mengonsumsi sayur, buah, dan kacang-kacangan.

Dharmadi, ketua IVS Kaltim, mengatakan dirinya dan para anggotanya memilih hidup ala vegetarian karena alasan kesehatan. Diakuinya, tubuh terasa bugar dan wajah tampak segar karena makanan-makanan non-hewani.

Pasalnya, tak ada lemak pemicu kolesterol, di sisi lain Dharmadi meyakini makanan non-hewani memiliki unsur hidup. Dia mengambil contoh, ketika memetik pisang mentah, maka pisang berproses jadi matang terlebih dahulu. Inilah yang dimaksud nilai hidup. Sedangkan, berbeda dengan hewan yang ketika dia disembelih, maka selanjutnya langsung ke proses pembusukan.

"Kebutuhan kita terhadap karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, dan protein sudah lengkap di sayur, buah, dan biji. Bahkan, tempe itu salah satu makanan ajaib menurut saya. Enak, murah, dan sangat kaya akan gizi," imbuhnya.

Selain itu, makanan vegetarian bukan berarti tak enak. Kembang tahu, jamur, daging nabati yang terbuat dari kedelai, dan sebagainya, bisa diubah jadi makanan penggugah selera. Daging nabati bisa dimasak dengan rasa menyerupai sate ayam. Jamur digoreng dan dimasak seperti ayam geprek juga bisa.

Seperti diungkapkan Hengky Huang, chef makanan khusus vegetarian di sebuah restoran di Samarinda Utara.

"Meskipun bahan makanan kami sudah sehat, kami juga hati-hati memasaknya. Minyak goreng harus sering diganti, juga misal mi, kami pesan khusus. Tidak boleh pakai tambahan telur. Roti juga kami buat tanpa tambahan telur atau obat, misal pengembang dan lainnya. Tetapi, rasanya juga enak," papar Hengky.

Hasilnya, biarpun roti disimpan beberapa bulan, tak ada jamur. Hanya, roti berubah jadi keras. Disebut Hengky, mereka yang sudah terbiasa makan menu vegetarian, akan merasa tak nyaman ketika mengonsumsi makanan yang mengandung unsur hewani. "Di pancaran wajah juga terlihat. Biasanya segar, ini jadi kusam begitu," pungkasnya. (nyc/dns/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X