Tekuni Bela Diri, karena Trauma Jadi Korban Bully

- Selasa, 28 Januari 2020 | 14:45 WIB
PENDEKAR MUDA: Malikul Malih (kanan) setelah mendapat hadiah dari wali kota Malang di Balai Kota beberapa waktu lalu. errica/radar malang
PENDEKAR MUDA: Malikul Malih (kanan) setelah mendapat hadiah dari wali kota Malang di Balai Kota beberapa waktu lalu. errica/radar malang

Trauma kerap jadi bahan ejekan teman saat masa kecil, memantik motivasi Malikul Malih. Sejak usia 10 tahun, dia mulai berlatih taekwondo. Kini hasilnya bisa dipetik. Dua emas diborong dari kategori kyorugi (fight) dan poomsae (gerakan) pada ajang Taekwondo Internasional Championship di Bali, Desember 2019 lalu.

 

ERRICA VANNIE ARSHITA, Malang

Tubuhnya tergolong mungil untuk ukuran anak sebayanya. Tingginya 153 cm. Itulah dulu yang membuat dia kerap jadi bahan bully. Dia di antara teman-temannya dianggap paling kecil. Berkat bully-an itulah, Malikul Malih bangkit. Dia tidak mau terus jadi olok-olokan. Jadi, dia bilang ke orangtuanya untuk gabung latihan taekwondo. Dia pun diikutkan di Bambang Kalijogo Taekwondo Club (BKTC) Kesatrian.

Meski sudah jadi ”pendekar” taekwondo, ternyata sikap malu-malunya masih belum hilang. Bahkan saat akan diwawancarai koran ini di lobi sekolah, siswa kelas 7 SMP 21 ini terlihat gugup dan malu-malu. Padahal dia sudah didampingi wali kelasnya.

Mengawali kisah sukses saat tampil di GOR Purna Krida, Bali, dia mengaku sama sekali tidak menyangka meraih dua medali emas. Jangankan meraih emas, bisa lolos ke semifinal saja dia menilai sudah bagus. Ini karena ketika di babak penyisihan dia melihat sekitar 200 atlet lawan-lawannya dari berbagai negara memiliki postur yang jauh lebih tinggi daripada dia.

Mereka selain dari Indonesia juga ada atlet Thailand, Kamboja, Australia, dan Malaysia. Dia pun minder. Terutama saat pemanasan, semua atlet pamer kemampuan hebat yang membuatnya sempat kehilangan rasa percaya diri.

Namun, saat bertanding ternyata lain. Dia yang awalnya minder, justru percaya diri saat berkesempatan tampil. Dalam benaknya saat itu, dia ingin buktikan jika kondisi fisik yang tidak setinggi lawan, juga bisa mampu menang. Dia juga tidak mau jadi bahan bully lagi. Caranya harus bisa menaklukkan lawan-lawannya di kancah internasional. Dan di Bali itu jadi kesempatannya.

”Saya terus berdoa jelang tampil. Saat lomba jadi lega dan tenang gitu. Enggak minder lagi,” imbuh anggota Bambang Kalijogo Taekwondo Club (BKTC) Kesatrian tersebut.

Bagi Malik, lawan yang paling berat justru sesama peserta dari Indonesia di partai final. Dia berasal dari Surabaya. Pada partai final itu, dalam waktu tiga ronde, Malik sudah mendapatkan 20 poin, lebih unggul 4 poin dari lawannya. ”Poin saya 20 dari tiga ronde pertandingan, tiap ronde 1 menit,” jelasnya singkat.

Jika di kategori poomsae, yang dinilai adalah gerakan dan akurasi waktu. Di kategori tersebut peserta akan diberi waktu 1 menit untuk melakukan praktik menyerang dan bertahan menghadapi lawan imaginer.

”Yang sulit itu akurasi gerakan yang benar, saya lomba kemarin 30 detik. Biasanya malah 35 detik lamanya,” jelasnya.

Dia yang berhasil mengalahkan ratusan peserta di ajang tersebut juga menceritakan pengalaman uniknya. Yaitu ketika dia diajak ngomong salah seorang peserta lomba dari Australia.

”Peserta di sana kan banyak dari Thailand, Kamboja, Australia, dan Malaysia. Waktu peserta dari Australia mengajak ngobrol saya nggak paham, jadi saya jawab yas-yes aja sambil angguk-angguk,” cerita dia. Gara-gara itu dia ditertawakan pelatih dan rekan-rekannya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Matangkan Program Latihan, Baru Pindah Venue

Senin, 25 Maret 2024 | 12:15 WIB

IMI Kaltim Gencarkan Event

Senin, 25 Maret 2024 | 10:55 WIB

Zohri Geber Latihan di Phoenix

Senin, 25 Maret 2024 | 10:50 WIB

Angkat Besi Kaltim Tatap Persiapan Khusus

Senin, 25 Maret 2024 | 10:15 WIB

Ajang PON Pertama, Siap Kerja Keras demi Emas

Senin, 25 Maret 2024 | 09:15 WIB

Bikin Pelatih Terkagum-kagum

Senin, 25 Maret 2024 | 07:50 WIB

Wushu Kaltim Target Maksimal di Piala Wapres

Sabtu, 23 Maret 2024 | 13:00 WIB

Panitia Pelatda Pastikan Semua Atlet Ambil Bagian

Jumat, 22 Maret 2024 | 14:25 WIB

Max Verstappen Ancam Pergi dari Red Bull

Jumat, 22 Maret 2024 | 13:25 WIB

Atlet Binaraga Kaltim Sesuaikan Porsi Latihan

Rabu, 20 Maret 2024 | 18:30 WIB

Cabor Tinju Kaltim Berharap Ada Tryout

Rabu, 20 Maret 2024 | 17:30 WIB

Sepak Bola Putri Kaltim Fokus Pembenahan Fisik

Rabu, 20 Maret 2024 | 16:30 WIB

Pegulat Kaltim Dapat Tugas Ikuti Kejuaraan Asia

Rabu, 20 Maret 2024 | 14:30 WIB
X