TENGGARONG–Guna mengantisipasi sekaligus deteksi terjadinya aksi pencurian migas melalui jaringan pipa, pihak PT Pertamina EP Field Sangasanga melakukan pembaruan sistem produksi migas.
Kepada awak media, Field Manager PT Pertamina EP Asset 5 Sangasanga Jemy Oktavianto menuturkan, pihaknya berkewajiban mengamankan aset serta hasil produksi migas. Pihaknya melakukan pembaruan sistem untuk memastikan produksi lebih aman.
Dalam hitungan kasar, lanjut dia, negara dirugikan hingga Rp 900 juta setiap bulan akibat aksi pencurian tersebut. Sedangkan potensi minyak yang hilang ditaksir mencapai 32 bopd (barrel oil per day). “Jadi, itu masih hitungan kasar,” ujar Jemy.
Pihaknya pun sudah membuat satgas khusus untuk mengantisipasi aksi illegal tapping yang menggerogoti pipa migas di Sangasanga. Namun, langkah untuk melakukan penindakan lanjut dia, tetap menjadi kewenangan pihak kepolisian.
“Intinya, kami mengapresiasi atas upaya aparat yang sudah bekerja keras melakukan pengungkapan serta penindakan. Harapannya semakin terbongkar semuanya,” tambah dia.
Sebelumnya, Polres Kukar berhasil mengamankan tiga tersangka kasus illegal tapping di Sangasanga. Dari pengakuan tersangka, aktivitas terlarang itu berjalan hampir selama empat bulan. Pencurian dilakukan setiap harinya.
Dalam semalam, sedikitnya truk yang ia bawa bisa mengangkut sekitar 4–5 ton minyak mentah curian. Terkait praktik terselubung itu. (qi/kri/k8)