Peristiwa Merah Putih Sangasanga, Diusulkan Jadi Peringatan Nasional

- Selasa, 28 Januari 2020 | 13:58 WIB

TENGGARONG–Ingatan Paiman masih jelas. Pada 73 tahun lalu, pasukan kolonial menyiksa rekan-rekannya di Sangasanga yang merebut kemerdekaan dari tangan penjajah. Tak sedikit yang tewas terbunuh ditembus timah panas para penjajah.

“Tidak mudah meraih kemerdekaan yang dirasakan sampai sekarang ini. Saya berharap, generasi muda bisa melanjutkan (perjuangan) itu semua,” pesannya saat menghadiri peringatan ke-73 tahun Peristiwa Merah Putih Sangasanga, Senin (27/1). Dari kursi roda, ketua Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Sangasanga ini berharap, peristiwa perjuangan di Sangasanga bisa menjadi peringatan nasional. Layaknya peristiwa Bandung Lautan Api.

Menurut Paiman, peristiwa Merah Putih Sangasanga jadi bagian dari sejarah bangsa yang tidak bisa dilupakan. Pemprov Kaltim dan Pemkab Kukar sepakat menyambut usulan tersebut. Wagub Kaltim Hadi Mulyadi yang hadir dalam upacara peringatan kemarin mengatakan, pemprov menunggu surat resmi dan tertulis dari Pemkab Kukar untuk meneruskan usulan tersebut kepada pemerintah pusat.

“Saya sangat menyambut baik hal tersebut. Tentu saja sejarah jangan sampai dilupakan. Kita patut berterima kasih kepada para pejuang yang memberikan dedikasinya kepada bangsa ini,” ujarnya. Di tempat yang sama, Bupati Kukar Edi Damansyah mengatakan, pihaknya berupaya meneruskan perjuangan para pejuang dengan membangun infrastruktur dan menyejahterakan masyarakat Kukar, khususnya di Sangasanga.

Dia mengakui, sering meminta masukan dari para veteran dan para tokoh dalam pembangunan di Kukar.

“Jadi peringatan peristiwa Merah Putih Sangasanga ini, tidak hanya sebagai refleksi kita terhadap sejarah tersebut, tetapi harapannya juga ada upaya perputaran ekonomi yang muncul. Termasuk kegiatan dari pelaku industri kreatif yang terlibat dalam acara ini,” ujar Edi.

Peringatan Merah Putih Sangasanga turut dimeriahkan pameran dari sejumlah instansi pemerintah serta swasta yang ada di Kukar. Edi juga berharap, Sangasanga semakin dikenal sebagai Kota Wisata Juang. Peringatan Peristiwa Merah Putih Sangasanga berawal ketika tentara Belanda (NICA) pada 1945 menguasai Sangasanga yang kaya akan sumber minyak. Hal itu membuat rakyat Sangasanga bersikeras mengusir Belanda, dengan melakukan perlawanan tiada hentinya. Hingga pejuang Sangasanga mengadakan rapat.

Lalu tercetuslah rencana merebut gudang senjata Belanda dengan cara mengalihkan perhatian penjajah kepada berbagai keramaian kesenian daerah. Di tengah keramaian itu, para pejuang membagikan senjata dan amunisi untuk merebut kekuasaan. Perjuangan pun berhasil. Sehingga pukul 09.00 Wita kala itu, Sangasanga berhasil dikuasai pejuang. Ditandai dengan diturunkannya bendera Belanda di Sangasanga Muara.

Peristiwa heroik itu kembali dipertontonkan dalam sebuah drama di Lapangan Pertamina EP Field Sangasanga kemarin. Ribuan pasang mata menyaksikan pertunjukan teatrikal. Bentangan bendera Merah Putih sepanjang 73 meter menandai 73 tahun peringatan merah putih Sangasanga. Di barisan lain, satu komandan pasukan, 27 bendera Merah Putih, serta 47 pembawa bendera panjang, dimaknai sebagai hari peringatan heroik yang jatuh pada 27 Januari 1947.

Aksi teatrikal tersebut sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat yang hadir. Puluhan veteran dari berbagai daerah turut datang. Tak terkecuali, sejumlah keluarga veteran serta kalangan pelajar. Sebagai tanda peringatan perjuangan di Sangasanga, dibangun monumen perjuangan terukir nama-nama pejuang yang gugur pada saat itu. Peristiwa tersebut diperingati sebagai peristiwa Perjuangan Merah Putih Sangasanga 27 Januari. Saat itu bumi Sangasanga memang begitu terkenal sebagai ladang minyak raksasa. Sebut saja pompa angguk yang menjadi salah satu monumen sejarah penambangan minyak di Indonesia. Pompa buatan tahun 1928 ini, berada di pusat Kecamatan Sangasanga dan menjadi salah satu ikon utama Sangasanga.

Secara geografis, Sangasanga berada sekitar 35,1 kilometer dari Kota Samarinda, yang merupakan ibu kota Provinsi Kaltim. (qi/riz/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X