TANA PASER - Dampak penetapan Penajam Paser Utara sebagai ibu kota negara mulai dirasakan Paser sebagai daerah penyangga. Peluang investasi pun mulai dilirik para pengusaha. Bahkan di antaranya dari kalangan selebritas. Pekan lalu, aktris Marcella Zalianty datang ke Paser dan berkunjung ke beberapa lokasi strategis.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporpar) Paser Yusuf Sumako yang mendampingi rombongan mengatakan, kunjungan istri pebalap nasional Ananda Mikola itu, untuk melihat lokasi untuk berinvestasi. Yusuf mengatakan, Marcella ingin membangun investasi di bisnis hiburan. Seperti membangun wadah teater, modelling, bioskop, dan karaoke televisi (KTV).
"Dia ingin membangun wadah seni sekaligus bisnis hiburan. Mengingat kota kita belum memiliki wadah hiburan yang memadai. Ada dua lokasi yang diliriknya, yakni di Kandilo Plaza dan Kyriad Hotel Sadurengas," kata Yusuf, Senin (27/1).
Kehadiran mantan pemain sinetron itu, kata Yusuf, berkat kerja sama dengan PT Kideco Jaya Agung, yang mengajak sejumlah investor dari Jakarta untuk mau berinvestasi di Paser. Yusuf berharap makin banyak investor yang datang dan mau berinvestasi di sini. Apalagi masih minimnya daya saing, pasti menjadi kelebihan Paser dilirik untuk berinvestasi.
Tinggal pemerintah daerah dan pusat mendukung pembangunan infrastruktur penghubung, mulai transportasi, jalan tol, bandara, pelabuhan, dan lainnya, yang memudahkan orang untuk mau datang ke Paser.
"Selama ini banyak juga investor lain yang mulai melirik, namun yang paling serius dan datang baru Marcella. Kita optimistis beberapa tahun ke depan pasti akan banyak, pasalnya jarak kita ke lokasi IKN tidak terlalu jauh, hanya sekitar 100 kilometer, jadi pasti banyak yang mau investasi di sini," lanjut Yusuf.
Belum lama ini, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Paser Madju Pangihutan Simangunsong mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir, belum ada investor besar masuk ke Paser. Dia berharap hilirisasi industri bisa tumbuh di Paser, mengingat selama ini sumber daya alam (SDA) di Paser masih sebatas dikirim keluar daerah. Khususnya di bidang perkebunan dan pertanian.
"Bahkan saya tidak ada memberikan izin perkebunan baru dalam 2 tahun terakhir, jangan sampai begitu banyak perusahaan yang beroperasi namun minim hilirisasi," kata Madju.
Untuk investasi seperti waralaba makanan kelas nasional maupun internasional, menurutnya belum ada pengusaha yang berani membuka. Menurutnya, ini karena pangsa pasar yang belum besar. Kepastian pasar masih jadi ganjalan. Meskipun diakuinya masyarakat Paser cukup konsumtif.
"Kita harap dengan tumbuhnya perekonomian Paser tiap tahun, bisa memancing para investor luar untuk membuka usahanya di sini. Sekarang untuk waralaba minuman sudah banyak, tinggal makanannya lagi. Semoga dinas terkait bisa terus mendorong semangat para pengusaha di Paser agar semakin banyak membuka berbagai jenis usaha, sehingga lebih banyak variasi," pungkasnya. (*/jib/ind/k15)