BALIKPAPAN – Jika beberapa waktu lalu, Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) telah mengantisipasi masuknya virus corona dengan cara memeriksa penumpang dengan thermal scanner, antisipasi juga dilakukan di area pelabuhan yang menjadi pintu gerbang masuk ke Benua Etam.
Manajer Pelayanan Barang Aneka Usaha dan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) Pelindo IV, Fanny Herling mengatakan, pemeriksaan dilakukan untuk seluruh kapal yang masuk ke Balikpapan. Mulai dari kapal antarpulau hingga kapal asing yang biasanya mengangkut muatan. Termasuk yang berasal dari Tiongkok.
Dia menyebutkan, kapal asing yang datang ke Kota Minyak berasal dari berbagai negara. Tidak hanya Tiongkok, namun Singapura, Arab, hingga Eropa. Kapal ini biasa beraktivitas hilir mudik mengangkut hasil tambang dan hasil bumi. “Rata-rata mereka mengangkut batu bara, minyak sawit atau CPO,” sebutnya.
Mendukung aktivitas tersebut, kapal ini melakukan bongkar muat di Pelabuhan Semayang, Tanjung Batu, dan Terminal Petikemas Kariangau. Keberadaan TUKS di Balikpapan cukup banyak, bergantung muatan yang dibawa kapal saja. Sebagai bentuk antisipasi corona, proses pemeriksaan dilakukan sesuai standar operasional prosedur (SOP).
“Sebelum kapal sandar dan berkegiatan di pelabuhan, tim mengecek dulu naik ke atas kapal,” katanya. Tepatnya ada tim khusus yang memeriksa kapal, mereka terdiri Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Bea Cukai, Imigrasi, hingga karantina. Misalnya untuk KKP memeriksa kesehatan anak buah kapal (ABK).
Selanjutnya Bea Cukai yang memeriksa barang dan karantina memeriksa hewan atau tumbuhan yang dibawa dalam perjalanan tersebut.
Setelah kabar virus corona menyebar di Tiongkok, stakeholder terkait pelabuhan melakukan rapat lanjutan tentang antisipasi penyebaran virus corona. “Terutama mengatur hilir mudik barang dan penumpang yang melewati pelabuhan di Balikpapan,” tutupnya. (gel/ms/k15)