8 Penumpang Tiba di Bandara APT Pranoto Terindikasi Terjangkit Virus Corona? Ini Penjelasan RS AWS

- Senin, 27 Januari 2020 | 12:21 WIB
Dari kiri, Kepala Bidang Pelayanan Rumah Sakit Abdul Wahab Syahranie (AWS) dr Nurliana Adriati Noor saat jumpa pers didampingi Arysia Andhina. (M YAMIN/PROKAL.CO)
Dari kiri, Kepala Bidang Pelayanan Rumah Sakit Abdul Wahab Syahranie (AWS) dr Nurliana Adriati Noor saat jumpa pers didampingi Arysia Andhina. (M YAMIN/PROKAL.CO)

SAMARINDA - Kabar 8 penumpang dari Jakarta tiba di Bandara APT Pranoto Samarinda, diduga terjangkit virus corona, beredar. Hal ini sepenuhnya tidak benar.

Kepala Bidang Pelayanan Rumah Sakit Abdul Wahab Syahranie (AWS) dr Nurliana Adriati Noor mengakui ada 8 orang memang tiba di Samarinda berasal dari daerah endemik coronavirus jenis baru bernama 2019-ncov. Namun, 8 orang tersebut sudah menjalani screening dari KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan) Kelas II Bandara APT Pranoto.

"Saya tidak mengatakan ini hoax. Saya mungkin konfirmasi. Katanya ada 8 orang yang dicurigai berpergian dari daerah endemik masuk ke Bandara APT PranotoPranoto. Kami sudah konfirmasi ke KKP, disampaikan bahwa mereka penumpang pesawat sudah melalui screening di bandara Singapura maupun Soetta (Soekarno Hatta)," ujar dr Nana sapaan akrab dr Nurliana Adriati Noor, Senin (27/1/2020).

Petugas KKP Bandara APT Pranoto telah koordinasi dengan Bandara Soetta Jakarta dan melaksanakan prosedur yang ditetapkan. Yaitu, penumpang dinyatakan sehat dan tak ditemukan gejala virus corona, maka tidak perlu dilakukan rawat inap.

"Karena edukasi dan pencegahan virus Corona juga sudah dilakukan petugas dari Bandara Singapura dan Soetta Jakarta," ujar dr Nana.

dr Nana menambahkan coronavirus jenis baru dinamakan 2019-nCoV ditemukan kota Wuhan Cina, untuk vaksinnya belum ditemukan. Bagi pasien terjangkit virus corona maka penanganan pertama dilakukan dengan menempatkan ke ruang isolasi dan memakai masker n95.

"Petugas yang kontak dengan pasien virus corona mesti juga melaporkan ke instansi terkait Dinas Kesehatan untuk surveilans. Dan, penanganan lanjut ini sama seperti pasien terkena influenza atau gangguan pernapasan. Hanya saja ini enemy (musuh) yang ada Negara tetangga beberapa positif (terkena virus corona) sehingga perlu pencatatan dan pelaporan," ujarnya. (mym)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X