BALIKPAPAN – Berkaos plus celana jeans, dan cuma bersandal, Kapolsek Balikpapan Selatan Kompol Harun Purwoko menyamar menjadi pembeli minuman keras (miras) tradisional cap tikus.
Ini dia lakukan menyusul adanya informasi dari masyarakat soal peredaran miras ilegal. Perwira berpangkat melati satu itu pun mengecek bersama anggotanya. Ada yang mengawasi dari kejauhan ada pula yang berpura-pura membeli.
Rupanya, kemarin malam, saat Harun membeli, si penjual berinisial TJ (62) itu menyebut dia punya stok. Miras yang dikemas dibotol alam plastik minuman mineral 350 ml itu disimpan di rumahnya, Jalan Mulawarman RT 59, Kelurahan Sepinggan, Balikpapan Selatan.
Setelah miras terlihat, barulah Harun mengontak jajarannya dan mengamankan pelaku. Polisi juga melakukan penggeledahan. “Ada 12 botol isi miras, dan 3 kantung plastik masing-masing isi 25 liter,” kata Harun.
TJ pun diamankan ke markas polsek bersama barang buktinya. Total barang bukti ada lebih 70 liter. “Kami masih lakukan pengembangan. Terkait asal muasal miras ini,” imbuhnya.
Sebelumnya pada 2019, 6 ton lebih CT yang coba diselundupkan ke Balikpapan dibongkar. Ini setelah penyidik Subdit Penegakan Hukum (Gakkum) Direktorat Polisi Perairan Udara (Ditpolairud) Polda Kaltim mengamankan pelaku dan barang bukti. Polisi juga melibatkan ahli untuk melakukan pemeriksaan cairan tersebut.
Ahli itu dari Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM). “Pemeriksaan laboratorium, hasilnya mengandung etanol lebih 37 persen,” terang Direktur Polairud Polda Kaltim Kombes Pol Omad yang dikonfirmasi terpisah.
Miras mengandung etanol itu, jika dikonsumsi tentu membahayakan. Efeknya, penikmat bisa mabuk dan menimbulkan halusinasi, juga merusak organ tubuh. (aim/ms/k18)
