Jangan Lupa Bahagia, Kombinasikan Hobi dengan Bisnis

- Senin, 27 Januari 2020 | 12:09 WIB
Hobi membidik lensa kamera sejalan dengan bisnis Hadlan.
Hobi membidik lensa kamera sejalan dengan bisnis Hadlan.

Berbisnis tak melulu soal keuntungan. Tapi akan lebih memuaskan jika bisa sembari menyalurkan hobi.

KHUSNUL KHOTIMAH A. I, Samarinda

RASA bosan atau jenuh merupakan kondisi yang manusiawi. Semua orang pernah mengalami dan selalu ada celah untuk dapat merasakan kebosanan. Baik untuk Anda yang tidak memiliki kesibukan sama sekali atau yang telah memiliki aktivitas. Termasuk dirasakan oleh Hadlan Feriyanto Munajat, yang kerap mengalami kebosanan dengan aktivitas berbisnisnya.

Padahal stigma masyarakat tentang seorang pebisnis begitu mengasyikkan. Memiliki jadwal dan peraturan sendiri membuat pebisnis bisa mengatur jadwal kapan harus bekerja dan tidak. Pria yang akrab disapa Ferry itu menuturkan, sebenarnya berbisnis sama dengan kegiatan lain.

Walau terlihat penuh dengan kejutan, tantangan, dan dinamika, namun sesungguhnya pada suatu waktu berbisnis juga bisa menimbulkan kejenuhan. “Sering jenuh, apalagi kalau bongkaran barang. Bisa-bisa seharian mengontrol di toko, enggak keluar sebelum kelar,” ujarnya, baru-baru ini.

Ferry merupakan pemilik dari brand lokal, Moodzystore. Menjajakan segala kebutuhan lelaki. Mulai kaos kaki, baju, celana, aksesori, hingga sepatu. “Emang stigma orang liat pebisnis itu seru, kerjanya bisa kapan saja dan di mana saja. Tapi untuk saya, tidak ada kata libur. Setiap hari harus berpikir bagaimana caranya mengikuti arus perkembangan zaman terlebih yang saya jual kebutuhan fesyen,” tuturnya.

Kini sudah memasuki tahun kelima dirinya berbisnis. Pria berkacamata itu mengatakan saat dilanda rasa bosan, ada satu hal yang sering dia lakukan sebagai pelampiasan. Yakni, mengambil gambar melalui kamera. Menurut Ferry, ada emosi yang bisa dia luapkan melalui foto.

“Bukan sok-sok dikatakan seniman ya, tapi saya itu kalau lagi sedih, kesal, bahkan jenuh sekalipun pasti larinya ke foto. Objeknya? Enggak nentu, apapun yang terlihat menarik, akan saya foto. Sekalipun itu makanan,” tambahnya.

Ferry merasa suasana hati kembali sempurna jika dirinya menghabiskan waktu dengan kamera. Beruntung, hobi berfoto itu disalurkan dengan cara yang tepat. Yakni memotret dagangannya. Walhasil, dagangannya pun semakin menarik saat dipublikasi.

“Saya lupa sejak kapan suka foto-foto. Yang pasti hobi foto bermula setelah bisnis saya sudah berjalan. Pertama kali juga karena iseng mau promosi barang, jadi harus siapkan satu foto yang menarik. Akhirnya saya coba deh untuk foto produk tapi kok malah terus penasaran,” ungkapnya.

Memiliki rekan yang sudah paham tentang dunia fotografi membuat Ferry merasa tertarik dan ingin mendalaminya juga. Berawal dari foto produk asal-asalan menggunakan kamera smartphone, kemudian beralih dengan kamera yang mumpuni dan mampu mengabadikan gambar yang lebih ciamik.

“Sekarang lagi suka foto makanan. Tapi lebih kepada kopi-kopian gitu sih, soalnya saya juga hobi ngopi dan nongkrong di coffee shop juga. Jadi kamera selalu stand by,” ungkapnya kemudian tersenyum.

Untuk masalah selera, Ferry mengaku tak punya aturan khusus. Namun, dirinya lebih terpacu bagaimana menangkap gambar yang membuat orang akan tertarik melihatnya. Misal perihal foto makanan, Ferry lebih tertarik mencari sudut pandang yang tepat agar membuat makanan atau minuman jadi terlihat menggiurkan.

“Saya enggak ragu mencoba semua angle. Bisa dari atas, samping kiri, samping kanan. Jadi bisa menghabiskan waktu hingga berjam-jam. Tapi ini enggak berlaku ya untuk menu yang mudah mencair seperti es krim,” ujarnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X