Ada Berbagai Kemudahan, Momen Tumbuhkan UMKM

- Senin, 27 Januari 2020 | 10:17 WIB
Pemerintah berusaha mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menumbuhkan UMKM. Ini diwujudkan dengan menurunkan kembali suku bunga KUR.
Pemerintah berusaha mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menumbuhkan UMKM. Ini diwujudkan dengan menurunkan kembali suku bunga KUR.

Tahun ini jadi momen yang tepat untuk mengembangkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di daerah. Berbagai kemudahan diberikan agar salah satu sektor andalan ini bisa terus berkembang. Terbaru, pemerintah menurunkan bunga kredit usaha rakyat (KUR) yang sebelumnya 7 persen menjadi 6 persen.

SAMARINDA – Pemerintah berusaha mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menumbuhkan UMKM. Ini diwujudkan dengan menurunkan kembali suku bunga KUR. Pemerintah berharap penurunan suku bunga KUR ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi karena kebijakan ini dinilai pro rakyat.

Penurunan suku bunga KUR ini dilakukan sebagai langkah mitigasi. Sebab, jika tidak diturunkan, maka dikhawatirkan pertumbuhan ekonomi akan semakin terkoreksi. Bisa-bisa terseret seperti model India yang ekonominya terseret dari 8 persen ke 4,5 persen.

Deputi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir mengatakan, suku bunga KUR bisa diberikan rendah lantaran pemerintah memberikan subsidi bunga melalui bank penyalur kredit. “Pemerintah sadar, kalau bank rugi, tidak bisa salurkan (kredit). Makanya kita buat pola B2B, bank masih untung,” kata dia, baru-baru ini.

Selain itu, total plafon KUR juga ditingkatkan dari Rp 140 triliun menjadi Rp 190 triliun atau sesuai dengan ketersediaan anggaran pada APBN 2020. Perbankan diimbau untuk tetap menyalurkan pada sektor yang lebih produktif untuk memanfaatkan momen penurunan bunga. Pemerintah menargetkan, pada 2024 KUR yang disalurkan dapat mencapai angka Rp 325 triliun.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Kaltim Tutuk SH Cahyono mengatakan, penurunan bunga kredit harus dimanfaatkan dengan baik. Penurunan pembiayaan ini membuat ongkos perkembangan bisnis UMKM di daerah semakin murah. Dan semakin murah permodalannya maka semakin membuat banyak UMKM yang lebih layak.

Menurutnya, dalam kondisi perlambatan ekonomi dunia saat ini biasanya diikuti perlambatan ekonomi Indonesia dan di daerah-daerah. Makanya penting untuk mencari alternatif sumber pertumbuhan baru. “Ketika suku bunga turun, usaha lebih banyak yang layak untuk dibiayai. Inilah momen kita mengisi pertumbuhan ekonomi di luar yang saat ini sudah berkembang, sehingga terjadi diversifikasi sektor,” ujarnya, Minggu (26/1).

Dengan turunnya bunga KUR, dia berharap banyak sektor UMKM yang bisa tumbuh. Dengan begitu, maka ekonomi Kaltim bisa lebih berkualitas dengan banyaknya sektor. Artinya, pertumbuhan ekonomi bisa memiliki dampak kesejahteraan masyarakat secara lebih luas. “KUR juga bisa membiayai sektor yang lebih luas, tidak hanya terpaku pada satu sektor,” katanya.

Contohnya KUR bisa membiayai pariwisata. Pemerintah ingin mendorong pariwisata sebagai sumber alternatif ekonomi baru mengurangi defisit neraca perdagangan, dengan cara mendorong pariwisata sebagai unggulan. Sektor ini memang punya potensi yang sangat besar. “Pelaku usaha bisa lebih diversifikasi sektor, sehingga menimbulkan sektor-sektor baru di Kaltim,” tegasnya.

Terpisah, Pemimpin Sekretariat Perusahaan PT Bankaltimtara Baharuddin Rivai mengatakan, pihaknya mendukung penambahan subsidi dari pemerintah yang membuat bunga KUR semakin bersaing. Namun yang terpenting penurunan bunga KUR harus diimbangi dengan pelayanan yang semakin baik. Penyalurannya harus lebih mudah untuk mengembangkan UMKM.

“Kebutuhan modal harus bisa cepat cair, jangan sampai bunga KUR turun tapi pelayanan tidak semakin baik,” jelasnya.

Ditambahkan Rivai, KUR ini anjuran untuk mengembangkan UMKM. Jadi tetap harus disalurkan melampaui target. Bankaltimtara salah satu perbankan yang menyalurkan KUR cukup memuaskan. Sampai Oktober 2019 penyaluran KUR sudah mencapai Rp 22,11 miliar. Tidak hanya pada kredit UMKM, untuk kredit secara menyeluruh pihaknya juga terus berusaha menyalurkan pada sektor produktif. “Saya yakin dengan penurunan bunga KUR, tahun ini penyaluran KUR bisa lebih baik,” pungkasnya. (ctr/ndu2/k18)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Transaksi SPKLU Naik Lima Kali Lipat

Jumat, 19 April 2024 | 10:45 WIB

Pusat Data Tingkatkan Permintaan Kawasan Industri

Jumat, 19 April 2024 | 09:55 WIB

Suzuki Indonesia Recall 448 Unit Jimny 3-Door

Jumat, 19 April 2024 | 08:49 WIB

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB

Harga CPO Naik Ikut Mengerek Sawit

Kamis, 18 April 2024 | 07:55 WIB

Anggaran Subsidi BBM Terancam Bengkak

Selasa, 16 April 2024 | 18:30 WIB

Pasokan Gas Melon Ditambah 14,4 Juta Tabung

Selasa, 16 April 2024 | 17:25 WIB

Harga Emas Melonjak

Selasa, 16 April 2024 | 16:25 WIB
X