Ini Cara Mudah Kenalkan Kode Etik dan Tata Krama pada Anak

- Minggu, 26 Januari 2020 | 12:26 WIB
MENARIK: Menambahkan alat penunjang di tengah kegiatan mendongeng bakal membuat anak lebih memerhatikan dan merasa tertarik. Suasana pun terasa lebih seru.
MENARIK: Menambahkan alat penunjang di tengah kegiatan mendongeng bakal membuat anak lebih memerhatikan dan merasa tertarik. Suasana pun terasa lebih seru.

DIJELASKAN Budi Rahardjo, ketua Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD) Universitas Mulawarman, mendongeng dianjurkan bagi orangtua kepada anaknya. Ada segudang manfaat yang bisa anak ambil.

“Biasanya, cerita di dalam dongeng itu tidak benar-benar terjadi dalam kehidupan. Jadi, bentuknya hanya karya sastra yang ceritanya fiktif, bersifat menghibur, dan ada ajaran moral yang terkandung,” tutur Budi saat diwawancara Selasa (21/1).

Dijelaskan Budi, dongeng kebanyakan memiliki pesan moral, akhirnya dongeng pun dikenal sebagai media efektif untuk belajar tentang kode etik dan tata krama. “Manfaat dongeng begitu ampuh menanamkan berbagai nilai dan etika kepada anak bahkan untuk menumbuhkan rasa empati. Misalnya, nilai-nilai kejujuran, rendah hati, kesetiakawanan, kerja keras, maupun tentang berbagai kebiasaan sehari-hari seperti pentingnya makan sayur dan menggosok gigi,” tambahnya.

Lanjut Budi, ada perbedaan signifikan antara anak yang rutin dibacakan dongeng dan tidak. Terutama dalam aspek kognitif dan berbahasa. Anak yang rutin dibacakan dongeng biasanya lebih cepat terampil dalam berkomunikasi. Ragam nada suara yang ditampilkan saat orangtua membacakan dongeng juga mampu menstimulasi koneksi antar bagian otak yang berperan mengatur bahasa. Misal, mengayun kata atau menambahkan ekspresi yang kuat di dalamnya.

“Jika hal itu diulang-ulang, si anak bakal semakin terampil berbahasa. Anak juga biasanya semakin mudah mengenal perbedaan bunyi dari setiap kata, hingga menafsirkan suasana hati dari intonasi suara dan raut muka,” ujarnya. Tak hanya itu, ucap Budi, membacakan dongeng berguna dalam pengembangan literasi sejak dini. Bisa menjadi langkah awal yang jitu untuk meningkatkan minat baca.

“Setelah tertarik pada berbagai dongeng, anak diharapkan mulai menumbuhkan ketertarikannya pada buku. Ya, dimulai dengan dengan buku-buku dongeng yang kerap didengarnya, kemudian meluas pada buku-buku lain,” ungkapnya.

Terdengar seperti aktivitas sepele, tapi faktanya mendongeng untuk anak juga baik untuk daya pikir dan imajinasi. Hal yang belum tentu dapat terpenuhi bila anak hanya menonton dari televisi bahkan bermain di smartphone.

“Tentu saja bisa. Dongeng ini kan bentuknya tulisan yang diceritakan. Tanpa wujud. Nah, si anak harus membayangkan sendiri bagaimana sih visualisasi dari tokoh yang diceritakan. Atau, seperti apa sih perawakan setiap tokohya? Akhirnya, lama-kelamaan anak dapat melatih kreativitasnya,” tuturnya.

Membacakan dongeng juga dapat meningkatkan ikatan batin dan emosional antara orangtua dan anak. Menyisihkan waktu setiap malam di tengah kesibukan untuk membacakan dongeng salah satu cara terbaik menunjukkan rasa kasih sayang kepada buah hati.

“Ketika orangtua membawakan buku-buku baru dan favorit si anak lalu membacanya secara ekspresif, tentu saja bisa membangun hubungan emosional dan memiliki waktu berkualitas dengan anak,” pungkasnya. (*/nul*/rdm2/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X