Program Hapus Tato Gratis Kembali Hadir di Kota Tepian

- Minggu, 26 Januari 2020 | 12:16 WIB
HAPUS TATO: Syahwani (kiri) mendaftarkan diri dalam program hapus tato demi menjalani hidup yang lebih baik.  Dadang YS/KP
HAPUS TATO: Syahwani (kiri) mendaftarkan diri dalam program hapus tato demi menjalani hidup yang lebih baik. Dadang YS/KP

Ratusan warga siap menghapus tato yang selama ini menghiasi tubuhnya. Program hapus tato bukan sekali ini hadir di Kota Tepian, tapi sudah berulang kali karena antusias masyarakat masih tinggi.

 

ALASAN mereka yang menghapus tato, beragam. Kebanyakan mengaku ingin berubah dari kehidupan sebelumnya, sampai merasa menyesal lantaran telah menghiasi tubuhnya dengan tato. 

Kemarin (25/1), Kaltim Post sempat berbincang dengan Prasetyo Mulyono, bagian kemitraan iCare Kaltim, pelaksana program hapus tato. Pria berkacamata itu mengatakan, dalam pelaksanaannya pada 29-31 Januari, tak ada pungutan biaya alias gratis.

Program hapus tato itu didasari oleh rasa ingin mengajak orang lain untuk berubah jauh lebih baik. "Yang penting orangnya mau berubah, dasarnya sih itu aja. Dalam Islam juga tak boleh bertato, para ulama juga ada yang mengharamkan," ucapnya. 

Syarat mengikuti program tersebut cukup berjanji akan berubah dan tak akan menghiasi kembali tubuhnya dengan tato. Sementara untuk perempuan, ada syarat tambahan. Yakni, tidak dalam mengandung dan menyusui. 

"Enggak ada pungutan biaya. Kami niat membantu saja, syaratnya hanya ingin berubah lebih baik, enggak harus hafal surat-surat dalam Kitab Suci Alquran,” terangnya seraya tertawa. 

Dengan persyaratan yang mudah itu, diharapkan tidak dimanfaatkan untuk kepentingan tertentu. Misalnya, tato di lengan hapus, kemudian tato lagi di badan. “Jadi, cuma ingin mengubah lokasi tato," lanjutnya.

Dikatakan, program hapus tato ini akan berlanjut pada April. Untuk Januari ini, pihaknya membuka pendaftaran 300 orang. "Insyaallah bulan empat nanti ada lagi, metode hapusnya akan pakai laser, enggak langsung hilang, bergantung lama tidaknya tato itu,” ujarnya. 

Syahwani, seorang pendaftar, mengatakan ingin menghapus tato setelah berkeluarga. Pria 32 tahun itu mengaku ingin memperbaiki gaya hidupnya jauh lebih baik. "Ya enggak enak saja, dilihat orang kan biasanya dicap jelek juga," ucapnya. 

Dia mengaku membuat tato ketika di dalam bui di Banjarmasin pada 2010. “Saya sudah masuk penjara empat kali, kena kasus penganiayaan waktu itu. Buat tato waktu masuk penjara kedua kalinya. Saya mau berubah, makanya saya hapus tato juga,” pungkasnya. (*/dad/kri/k16)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X