Garuda Select, demi Mewujudkan Mimpi ke Pentas Dunia, Ada GPS di Rompi Para Pemain

- Minggu, 26 Januari 2020 | 11:58 WIB
Skuad Garuda Select
Skuad Garuda Select

Selain digembleng latihan dua kali sehari yang detail dan penuh kedisiplinan, pola hidup serta asupan gizi para personel Garuda Select diperhatikan dengan ketat. Berikut laporan wartawan Jawa Pos M. ALI MAHRUS yang sepekan mengikuti latihan mereka di Como, Italia.

 

DIA tak tahu nama-namanya. Tapi, hafal nomor punggung mereka.

”Nomor 20 itu penyerang bagus,” katanya. ”Dua gelandang kalian, nomor 6 dan 18 juga (bagus),” tambahnya.

Nomor 20 yang dimaksud Corryn Bonavita itu adalah Bagus Kahfi. David Maulana adalah pemakai nomor punggung 6 dan 18 adalah Brylian Aldama.

Saat itu, Rabu sore lalu (22/1), uji coba antara Garuda Select II dan Inter Milan U-17 tengah memasuki jeda. Indonesia unggul 2-1, dengan Bagus menyumbangkan satu gol. David serta Brylian juga turut berperan besar atas keunggulan sementara dalam laga yang berlangsung di Suning Youth Development Centre, Milan, tersebut.

Corryn ada di tribun sore itu untuk menyaksikan sang anak, Simone Bonavita, bermain. Simone merupakan wakil kapten Inter Milan U-17 sekaligus penggawa timnas Italia U-17.

”Saya dengar petinggi Inter ngobrol di belakang bench pemain. Dia bilang gak nyangka anak-anak kita setinggi ini levelnya,” tutur Timo Scheunemann, technical translator Garuda Select, setelah laga berakhir dengan kemenangan tipis 3-2 Inter Milan U-17.

Tentu masih banyak yang perlu dibenahi dari Garuda Select. Misalnya, soal penyelesaian akhir. ”Kita punya banyak peluang dan hanya dua yang bisa jadi gol. Sedangkan Inter punya 1,5 peluang dan bisa mencetak 3 gol,” kata Des Walker, pelatih kepala Garuda Select, seusai pertandingan.

Tapi, setidaknya pujian-pujian tadi memperlihatkan bahwa kerja keras Garuda Select II mulai berbuah. Garuda Select adalah program kerja sama antara Mola TV dan PSSI yang berdurasi 10 tahun.

Dimulai tahun lalu. Satu season berlangsung sekitar 6 bulan. Tiap tahun, 24 pemain terbaik yang dipilih dari kompetisi Elite Pro Academy (EPA) Liga 1 U-16 dan U-18 (usia di bawah 17 tahun) diikutkan program itu.

Sebelumnya, alumnus Garuda Select angkatan pertama juga mendominasi skuad timnas U-19. Tim tersebut sukses merebut satu tiket ke putaran final Piala Asia U-19 2020 Uzbekistan.

Diharapkan, dalam rentang tak terlalu panjang bisa didapatkan pemain-pemain berkelas yang bisa memperkuat Indonesia di ajang Piala Dunia U-20 tahun depan. Juga, membawa Indonesia berlaga di Olimpiade 2024 Paris.

Indonesia tak cuma sekali ini mengadakan program ”menyekolahkan” pemain-pemain pilihan ke luar negeri. Pada 1990-an ada Primavera dan Baretti. Lalu, SAD (Sociedad Anonima Deportiva) ke Uruguay pada 2000-an.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Nur Anisa Hasrat Berikan yang Terbaik

Senin, 22 April 2024 | 13:45 WIB

Layar Kaltim Pantang Terlena

Senin, 22 April 2024 | 12:45 WIB

Menang di Shanghai, Ini Kata Max Verstappen

Senin, 22 April 2024 | 10:10 WIB

Tinjau Langsung Perkembangan Atlet

Sabtu, 20 April 2024 | 17:10 WIB

Serasa Membalap di Atas Es

Sabtu, 20 April 2024 | 14:35 WIB

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB
X