Sementara Jangan Bepergian ke Tiongkok

- Sabtu, 25 Januari 2020 | 23:58 WIB
Antisipasi virus Corona di Bandara SAMS Sepinggan, Balikpapan. Pihak bandara memasang alat deteksi panas.
Antisipasi virus Corona di Bandara SAMS Sepinggan, Balikpapan. Pihak bandara memasang alat deteksi panas.

Masyarakat yang bekerja di bandara dan pelabuhan diimbau menggunakan masker dan sarung tangan.

 

BALIKPAPAN–Wabah virus corona dari Tiongkok membuat sejumlah negara waspada. Penjagaan di pintu masuk pun diperketat. Termasuk di Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan. Tak ingin kecolongan, pengelola bandara menyiagakan thermal scan atau alat pemantau suhu panas tubuh manusia. Alat itu dipasang di pintu masuk kedatangan internasional.

Kemarin (24/1), sebanyak 144 penumpang maskapai Silkair dari Singapura secara bergantian diperiksa petugas kesehatan dari KKP. Mayoritas penumpang merupakan jamaah umrah yang transit di Negeri Singa. “Kami langsung aksi ketika mendengar berita ada suspect di Singapura,” kata General Manager PT Angkasa Pura I (Persero)  Sepinggan Balikpapan Farid Indra Nugraha. Sebelum meninjau langsung kedatangan para penumpang internasional, pihak PT AP I melakukan pertemuan.

Melibatkan maskapai penerbangan, Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VII Balikpapan, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), maupun pemangku kepentingan terkait di bandara. Dalam pertemuan tersebut disimpulkan, perlu ada penyempurnaan standard operating procedure (SOP) penanganan, apabila ada penumpang yang terinfeksi virus corona.

Mulai penanganan teknis, lalu rute evakuasi penumpang dan penanganan terhadap pesawat yang membawa penumpang tersebut. Untuk membahas penyempurnaan SOP itu, pemangku kepentingan di Bandara SAMS akan kembali menggelar pertemuan lanjutan, Senin (27/1). “Penyempurnaan SOP nanti dipandu otoritas bandara sebagai regulator. Kami sudah punya programnya. Tetapi ada hal-hal yang mungkin perlu disesuaikan dan disinkronisasikan. Mudah-mudahan tidak ada temuan di Balikpapan,” harap pria berkacamata itu.

Plt Kepala KKP Balikpapan Ratna Sari Dewi menerangkan, gejala awal orang yang terinfeksi virus corona adalah suhu badannya melebihi 38 derajat celsius. Jika terindikasi terinfeksi virus corona, penumpang tersebut akan dirujuk ke Rumah Sakit Kanudjoso Djatiwibowo (RSKD), sebagai rumah sakit rujukan. Sebanyak 14 petugas kesehatan telah disiagakan pihaknya. Dengan dua dokter yang bertugas di Bandara SAMS Sepinggan.

“Makanya akan kita lihat dulu, jika suhu tubuhnya melebihi batas kewajaran. Apakah suhu tubuh biasa atau terinfeksi virus corona. Karena biasanya, gejala awalnya adalah demam yang disertai batuk dan sesak napas,” terang Ratna. Lanjut dia, selama ini belum ada temuan pasien yang terinfeksi virus corona di Balikpapan. Karena itu, perempuan berkerudung tersebut mengimbau masyarakat Balikpapan untuk tidak bepergian ke negara yang terjangkit virus corona.

Berdasarkan informasi yang beredar, negara-negara yang sudah mengonfirmasi terdapat warga terjangkit virus corona adalah Taiwan, Jepang, Makau, Thailand, Vietnam, dan Amerika Serikat. Selain itu, untuk masyarakat yang bekerja di bandara dan pelabuhan diimbau menggunakan masker dan sarung tangan. “Kami imbau jangan dibuat heboh dan menakuti masyarakat,” pesan dia.

EMPAT ORANG DICURIGAI TERJANGKIT VIRUS CORONA

 

Sementara itu, empat orang di Indonesia diperiksa lebih lanjut untuk memastikan ada-tidaknya 2019 Novel Coronavirus (2019-nCov). Satu orang dirawat di RS Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta, dan tiga lainnya di RS Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Bali. Jawa Pos (Kaltim Post Group) mendatangi RSPI kemarin (24/1). Rumah sakit di kawasan Sunter, Jakarta Utara, itu tampak tak ada aktivitas berbeda.

Satu pasien yang diketahui berjenis kelamin perempuan berada di ruang isolasi. Tidak ada yang boleh masuk kecuali petugas medis. Direktur Medik dan Perawatan dr Diany Kusumawardhani SpA menuturkan, pasien dalam kondisi stabil. Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan negatif tapi masih dilakukan pemantauan. "Memang yang harus mendapat perhatian khusus kalau mengalami gejala biasanya ada demam, batuk, dan sesak napas. Kemudian, ada riwayat perjalanan dari Tiongkok," ungkapnya. Pasien tersebut memang sebelumnya melakukan perjalanan ke Tiongkok. 

Di sisi lain, tiga warga negara asing (WNA) juga diberikan penanganan khusus. Satu WNA berasal dari Meksiko dan pernah melakukan perjalanan ke Tiongkok. Dua lainnya merupakan anak-anak usia 5 dan 6 tahun warga negara Tiongkok. Ketiganya dirawat karena saat tiba di Bali mengalami demam. "Influenza dengan gejala penyerta," kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Widyawati kemarin. Penyakit tersebut yang membuat ketiganya harus dirawat di RSUP Sanglah. Dalam perawatan, dahak ketiganya juga diuji secara laboratorium untuk mengetahui apakah mengandung virus corona.  

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X