PENAJAM – Satuan Polisi Pamong Praja dan Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) sama-sama punya dua pegawai harian lepas yang terindikasi narkoba.
Saat dikonfirmasi, Kepala Satpol PP PPU Adriani Amsyar mengatakan, kedua pegawainya tetap diberi kesempatan bekerja. "Siapa tahu mereka sakit, lalu minum obat tertentu. Dan yang bersangkutan tak tahu kalau obatnya mengandung zat terlarang," jelasnya.
Namun untuk memastikan, Adriani akan memanggil kedua PHL-nya untuk meminta keterangan sesungguhnya, dan menyuruh membuat klarifikasi ke BNK. Terkait 11 pegawai lain telah diberikan arahan untuk segera melakukan tes urine yang tengah dilakukan di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) PPU yang dilaksanakan, Kamis (23/1).
Dia menuturkan, tes urine dilaksanakan awal tahun dalam rangka perpanjangan kontrak PHL. Adriani mengakui, tahun kemarin ada satu pegawai yang dinyatakan positif. Namun, dia menerangkan bahwa pegawai tersebut tidak mengonsumsi narkoba melainkan minum obat lantaran sakit. "Ada satu, tapi dia minum obat karena sakit," ujarnya.
Terkait SK kelanjutan bekerja terhadap kedua pegawai terindikasi narkoba, dia tetap menandatangani masa perpanjangan kerja. "Kalau memang terbukti akan diberhentikan. Tapi saat ini masih diperpanjang," tuturnya.
Terpisah, Kepala Disdamkar PPU Yogyana mengatakan hal yang sama. Sebelum pegawainya melapor ke pihak BNK, dirinya lebih dulu meminta keterangan kedua pegawainya. "Mereka bilang pada saya kalau sedang sakit," jelasnya saat ditemui kemarin di kantornya oleh harian ini.
Sementara, PHL yang berada di tempatnya sebanyak 51 orang. Sedangkan yang menjalani tes urine ada 50 orang. Untuk satu orangnya saat ini sedang perawatan di rumah sakit. Sehingga menunggu dia sembuh untuk melakukan tes urine.
Dia menerangkan, terkait perpanjangan kontrak akan menunggu hasil keputusan dari pihak BNK. Sehingga nantinya dapat dipertanggungjawabkan. Dia menerangkan selama empat tahun rutin tes urine, baru kali ini pegawainya mendapatkan hasil tes positif. "Tes urine kali ini hanya dilakukan untuk PHL saja," tutupnya. (*/eza/ind/k18)