PENAJAM – Jumlah agen dan pangkalan tabung elpiji 3 kilogram di Penajam Paser Utara ditambah. Jika sebelumnya ada tiga agen, kini menjadi empat. Sedangkan pangkalan, dari 106 menjadi 121, atau dapat tambahan 15 pangkalan. Langkah ini sebagai upaya mengatasi kelangkaan tabung melon yang kerap terjadi.
“Alhamdulillah, Pertamina di Balikpapan sudah setuju. Sekarang tiga kecamatan sudah punya agen. Tinggal di Sepaku yang belum. Sedangkan pangkalan makin menyebar di seluruh kecamatan,” beber Kepala Dinas Koperasi UKM Perindag M Sukadi Kuncoro.
Kuncoro juga memastikan, untuk alokasi tabung elpiji bersubsidi pada 2020 ini mendapat tambahan. Namun, dirinya tidak mengetahui berapa jumlahnya. "Yang jelas, saat koordinasi dengan Pertamina, jumlah tabung juga akan diperbanyak," paparnya.
Terkait harga per tabungnya, dia menyatakan untuk harga di setiap lokasi berbeda. Kelurahan Babulu dengan harga Rp 18 ribu, Penajam dan Sepaku Rp 19 ribu dan daerah pesisir Rp 22 ribu. Tapi, dia akan melakukan revisi kembali terkait harga tabung yang berada di daerah pesisir dan Kecamatan Sepaku.
Penetapan harga tersebut akan disesuaikan dengan perhitungan dari pendistribusian ke lokasi masing-masing. "Seperti Kelurahan Janebora dan Kecamatan Sepaku, bisa lewat laut dan darat. Kita akan hitung kembali," jelasnya.
Selain itu, dia menerangkan, terus melakukan koordinasi di setiap kecamatan dan desa untuk mengetahui laporan adanya kelangkaan atau tidak. Dia berharap, masyarakat juga ambil peran untuk melaporkan jika ada pihak pangkalan yang menjual tabung elpiji 3 kilogram ke pengecer. Dan setiap laporan harus disertai barang bukti yakni foto. "Kalau ketahuan, kami akan putuskan kontrak kerja antara agen dan pihak pangkalan," tutupnya. (*/eza/ind/k18)