TANA PASER–Kontestasi pemilihan kepala daerah di Paser pada 23 September 2020 mendatang diprediksi bakal ramai. Selain kandidat yang maju menggunakan perahu partai politik, calon-calon melalui jalur independen atau perseorangan juga terus bertambah.
Sebelumnya yang sudah mulai mendeklarasikan secara resmi adalah Jurisa Fahroji - Syarifah Masitah Assegaf, dan Tony Budi Hartono - Fathur Rahman. Kini bertambah satu pasangan calon (paslon) yang sudah mendapat user sistem informasi pencalonan (Silon) di Komisi Pemilihan Umum Paser.
"Paslon ketiga ialah Herman Setiawan - Nor Asiah. Mereka sudah datang ke KPU bersama timnya dan telah mendapatkan user. Kini tinggal menunggu jadwal penyerahan syarat bakal calon dukungan pada 19 Februari," ujar Ketua KPU Paser Abdul Qayyim Rasyid, kepada Kaltim Post.
Dengan mendapat user, KAPU bisa mengetahui perolehan suara dukungan para paslon independen jika memang telah diinput tim paslon. Sejauh ini dari data yang diketahuinya, baru paslon Jurisa Fahroji - Syarifah Masitah Assegaf yang telah memenuhi syarat jumlah dukungan di silon. Syarat minimal dukungan untuk independen sebanyak 18.583 suara. Untuk paslon lainnya dia belum mengecek angka terakhir. Namun data ini nantinya tetap harus diverifikasi administrasi dan kemudian verifikasi faktual, kemudian baru ditetapkan layak atau tidak lolos sebagai bakal calon independen.
"Kepastian lolos atau tidaknya sebagai para bakal calon ini kita lihat saja nanti setelah verifikasi di akhir Mei 2020, pascarekapitulasi dukungan hasil perbaikan di tingkat kecamatan," lanjut Qayyim.
Jika menganalisa tiap bakal paslon independen, enam figur memiliki latar belakang berbeda. Untuk Jurisa Fahroji, masih menjabat sebagai Sekretaris Dinas Sosial Paser dan pernah juga menjabat Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PU) Paser. Lalu Syarifah Masitah Assegaf ialah mantan legislator dapil Paser - PPU Fraksi Golkar yang duduk di DPRD Kaltim pada periode 2014 - 2019.
Bakal paslon lainnya Tony Budi Hartono berlatar belakang pengusaha bidang pertanian. Dia juga pernah mencalonkan maju di pilkada Paser 2010 namun gagal. Bakal calon wabupnya, Fathur Rahman, mantan birokrat lulusan Akademi Pemerintahan Dalam Negeri. Fathur berdarah Kutai Kartanegara, namun karirnya sebagai birokrat mayoritas bertugas di Paser hingga pensiun (2018) sebagai Sekretaris Kabupaten.
Dan bakal paslon ketiga yang cukup unik, keduanya ialah pasangan suami - istri yang pada 2014 - 2019 lalu duduk sebagai anggota DPRD Paser dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Namun keduanya tidak melanjutkan mencalonkan di pileg 2019, bahkan ditengah perjalanan tugasnya, Nor Asiah sempat diganti oleh kader PKB lainnya melalui pergantian antar waktu (PAW) pada November 2017. (*/jib/ind/k18)