Efek Keran Ekspor Dibuka Bertepatan dengan Imlek, Dari Kepiting Raup Puluhan Miliar

- Sabtu, 25 Januari 2020 | 22:52 WIB
BERKAH IMLEK: Keran ekspor kepiting bertepatan dengan Imlek membuat petani tambak di Kukar meraup untuk dengan naiknya harga kepiting.
BERKAH IMLEK: Keran ekspor kepiting bertepatan dengan Imlek membuat petani tambak di Kukar meraup untuk dengan naiknya harga kepiting.

Sejak 2015 lalu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan pembatasan ekspor kepiting bertelur. Namun, di 2016 peluang meraup untung melalui ekspor kepiting dibuka sedikit. Momentumnya berdekatan dengan perayaan Tahun Baru Imlek.

---

TENGGARONG - Berdasarkan Permen Kelautan Perrikanan (KP) Nomor 56 Tahun 2016, aktivitas ekspor kepiting bertelur ternyata dibuka pada 15 Desember hingga 5 Febuari. Menjadi celah bagi para pebisnis kepiting untuk menjual kepiting bertelur ke luar negeri. 

Sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar, Tiongkok hingga Singapura dan Hong Kong menjadi sasaran penjualan kepiting terbesar dari kawasan Delta Mahakam di Kutai Kartanegara (Kukar). 

Sedangkan sebelumnya, dalam Permen KKP nomor 1/2015, larangan ekspor kepiting bertelur membuat pengumpul kepiting kerap kucing-kucingan melakukan ekspor kepiting. 

“Sebenarnya bukan karena Imlek, tapi memang kebetulan momentumnya dekat dengan Imlek. Keran ekspor dibuka sejak 15 Desember hingga 5 Febuari tiap tahunnya,” ujar Kepala Seksi Pengawasan, Pengendalian dan Informasi (BKIPM) Balikpapan, Kadson Batubara.

 Ia juga tak menampik bahwa kepiting banyak diminati warga dari Tiongkok. Bahkan, tak sedikit, jalur ekspor tersebut diterbangkan langsung dari Balikpapan hingga Tiongkok. 

“Memang permintaan terbesar dari sana. Tapi untuk yang bertelur pada hari lain tidak kita perbolehkan,” tambahnya. Saat ini, kawasan delta Mahakam di pesisir Kukar menjadi  daerah terbesar yang memiliki lokasi tambak kepiting. Pasalnya, banyak terdapat hutan mangrove serta tanaman nipah-nipah. Lokasi tersebut lokasi favorit berkembang biaknya kepiting. 

Sementara itu, Kepala Dinas Perikan dan Kelautan Kukar (DKP), Dadang Supriatman justru tak mengetahui adanya kebijakan pemerintah pusat tersebut. Hanya saja, Kukar memang menjadi salah satu lokasi asal pengembangbiakan kepiting yang terbesar di Kaltim.

“Yang penting kami harapkan pelestarian pada kepiting tetap berjalan. Karena maksud dan tujuan pembatasan ekspor kepiting bertelur tersebut tentunya sangat baik. Yaitu agar bisa melestarikan kepiting,” ujar Dadang. 

Sedikitnya, terdapat hamparan tambak seluas 61 ribu hektar di delta Mahakam. Kolaborasi keberadaan tambak juga hutan mangrove ini, akhirnya memicu munculnya kepiting bakau. Kepiting yang jadi hama bagi tambak-tambak itu, kini justru memiliki nilai ekonomis tinggi.

 Kawasan tersebut sebenarnya merupakan hamparan tambak udang. Namun, kepiting menjadi hewan liar yang bibitnya tak sengaja masuk di dalam tambak milik petani. Pada saat mempersiapkan sebuah tambak, pasang surut air laut membuat bibit kepiting turut masuk ke dalam tambak.

 Saat berukuran kecil, petani cukup sulit mengeluarkan kepiting yang sudah terlanjur berada di dalamnya. Namun, jika dibiarkan, tumbuh dewasa di dalam tambak, kepiting ini justru dikhawatirkan memakan bibit udang di tambak. Kepiting pun masuk dalam kategori hama pengganggu. Namun ternyata, hama ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi. 

“Dalam sebulan bisa sampai 130 ton yang didapat oleh penangkap kepiting. Penangkap kepiting ini biasanya bekerja sebagai penjaga tambak udang,” ujar Erwansyah, penyuluh perikanan di kawasan Kecamatan Anggana Kukar. 

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X