Pesawat Perintis Beroperasi Lagi, Layani Rute Bandara Uyang Lahai-APT Pranoto PP

- Sabtu, 25 Januari 2020 | 22:48 WIB
ilustrasi Susi Air
ilustrasi Susi Air

Maskapai Susi Air akhirnya kembali beroperasi untuk melayani masyarakat di pedalaman Kabupaten Kutai Timur (Kutim). Pesawat yang sempat teralihkan penerbangannya ke Tarakan Provinsi Kalimantan Utara itu saat ini bisa memangkas perjalanan jauh dari Bandara Uyang Lahai Kecamatan Muara Wahau ke Bandara APT Pranoto Samarinda.

 

SANGATTA - Seperti diketahui, jika ditempuh dengan akses darat, perjalanan dari Muara Wahau ke Samarinda bisa mencapai lebih sekitar 9 jam. Jadi, dengan adanya pesawat perintis ini diharap bisa memudahkan, terlebih warga yang dalam kondisi darurat.

Kepala Bidang Udara Dinas Perhubungan (Dishub) Kutim Chairudin membenarkan bahwa tahun ini pesawat perintis kembali menjangkau wilayah pedalaman Kutim. "Untuk penerbangan Sangatta belum dapat. Namun, Bandara Uyang Lahai di Muara Wahau kita dapat," ungkapnya.

Penerbangan tersebut digadang-gadang beroperasi mulai Januari hingga Desember 2020. Dengan harga tiket Rp 380 ribu per orang tersebut atau sama dengan harga penerbangan Sangatta-Balikpapan. Hal ini karena maskapai itu merupakan rute penerbangan bersubsidi. "Penerbangan sama saja seperti biasanya. Seminggu dua kali, pada Rabu dan Jumat. Menggunakan pesawat jenis Gran Caravan berkapasitas 12 kursi," tuturnya.

Dia berharap ke depan, tidak hanya penerbangan Samarinda-Muara Wahau, rute bersubsidi Bandara Tanjung Bara menuju Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan diharapkan bisa beroperasi kembali.

Lebih lanjut, dia menyatakan Pemkab Kutim diminta Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI untuk mengusulkan kembali penerbangan bersubsidi tersebut untuk 2021 mendatang.

Sebelumnya, pesawat perintis rute Sangatta-Balikpapan dan sebaliknya sudah terhenti sekira satu tahun lamanya. Jadi, hal ini berdampak pada perjalanan masyarakat yang harus menempuh perjalanan darat selama delapan jam menuju Kota Minyak. Untuk itu, Chairudin akan mengajukan permohonan pembukaan kembali rute penerbangan tersebut. "Rencananya usulan untuk 2021-2022 akan kami ajukan dalam waktu dekat," ungkapnya.

Dalam tahun-tahun penyetopan penerbangan perintis bersubsidi Tanjung Bara-Balikpapan, dilakukan oleh Kemenhub RI melalui Dirjen Udara dengan alasan adanya kenaikan harga BBM avtur. Dengan demikian, penerbangan subsidi di sejumlah wilayah dipangkas, termasuk di Kutim.

Hal lain diungkapkan salah satu warga, Dioh. Dia menyebut, penerbangan di Muara Wahau ini merupakan kabar bahagia. Terlebih perjalanan yang ditempuh cukup jauh. "Kalau pesawat ini memang bisa beroperasi, ya kami senang, banyak keuntungannya, apalagi ke rumah sakit Samarinda bisa jadi lebih dekat," akunya. (*/la/dns/k16)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X