Keluarga Masih Penasaran soal Kematian Buah Hatinya

- Sabtu, 25 Januari 2020 | 22:43 WIB
TANDA TANYA BESAR: Bambang Sulistyo dan Melisari saat ditemui Kaltim Post, beberapa waktu lalu. Keduanya masih bertekad mencari kejelasan kematian buah hatinya, Yusuf Ahmad Gazali. DADANG YS/KP
TANDA TANYA BESAR: Bambang Sulistyo dan Melisari saat ditemui Kaltim Post, beberapa waktu lalu. Keduanya masih bertekad mencari kejelasan kematian buah hatinya, Yusuf Ahmad Gazali. DADANG YS/KP

Kepergian anak ketiga pasangan Bambang Sulistyo dan Melisari, yakni Yusuf Ahmad Gazali, menjadi pukulan berat bagi pasangan tersebut dan keluarga besar. Meski polisi telah menetapkan dua tersangka pada kasus ini, pihak keluarga masih berupaya mencari alur pasti kematian sang buah hati.

 

SAMARINDASejak hilangnya Yusuf Ahmad Gazali, sampai ditemukannya pada 8 Desember 2019, Bambang Sulistyo dan Melisari terus mempertanyakan penyebab pasti kematian anaknya. Polisi menduga karena terjerembab di parit yang berjarak sekitar 20 meter dari PAUD Jannatul Athfaal.

Sedangkan isu mengenai adanya penculikan dan tindakan kekerasan pun secara gamblang ditepis pihak kepolisian. Tidak adanya unsur kekerasan juga diperkuat oleh pernyataan dokter forensik RSUD AW Sjahranie, dr Kristina Uli Gultom. Dokter berambut pendek itu menjelaskan tidak adanya unsur kekerasan pada jasad bocah empat tahun itu. Hal tersebut juga berdasarkan tidak adanya patahan atau kerusakan tulang karena kekerasan.

Jumat (24/1), Kaltim Post kembali meminta keterangan dari Bambang Sulistyo melalui sambungan telepon. Suaranya terdengar berat. Memang sejak hilangnya Yusuf pada 22 November 2019, Bambang bersama istri, kerap dirundung pilu.

Bapak tiga anak tersebut, sampai saat ini masih penasaran bagaimana anaknya bisa tewas dan ditemukan di tepi sungai eks anak Sungai Karang Asam. "Ya masih penasaran saja, masih ada yang janggal di hati," ucapnya berat.

Persoalan penjelasan dokter forensik di Polresta Samarinda, Kamis (23/1), Bambang mengaku telah mengetahui. Hasil bahwa tidak adanya kerusakan pada tulang, hingga pernyataan tidak adanya unsur kekerasan pun telah diketahui.

Ditanya soal tanggapannya, setelah mengetahui tidak ada unsur kekerasan, Bambang tak banyak bicara. Sempat terdiam sejenak, dia mengatakan hanya dapat ikhlas.

Mengenai autopsi yang dianggap tidak bisa dilakukan karena hilangnya kepala dan organ dalam, Bambang kembali menghela napas, dan berlapang dada. "Soal itu (autopsi) kami akan bicarakan dahulu dengan pihak keluarga besar," imbuh pria 37 tahun tersebut.

Namun, dia mengaku akan mengambil langkah-langkah lain demi mengetahui alur hilangnya nyawa anak ketiganya. "Pasti ada langkah selanjutnya, tapi saya tidak bisa memberitahukan. Saya berterima kasih banyak ke pihak kepolisian, harapannya polisi juga terus mencari fakta lain," pungkasnya. (*/dad/dns/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X