Seni Mural, Tambah Kesan Elok Kota Tepian

- Jumat, 24 Januari 2020 | 22:33 WIB
KREATIF: Sugeng Hariyanto dengan teliti dan sabar menggoreskan kuas membentuk gambar mural bertema olahraga, di sekitar kawasan Taman Samarendah, kemarin.
KREATIF: Sugeng Hariyanto dengan teliti dan sabar menggoreskan kuas membentuk gambar mural bertema olahraga, di sekitar kawasan Taman Samarendah, kemarin.

Sapuan garis berulang silih berganti membentuk suatu gambar dua dimensi. Perpaduan warna dan bentuk dari berbagai jenis bangun datar yang disusun presisi membentuk karakter wajah manusia.

 

Nuraini, Samarinda

 

Seni lukis dinding atau mural semakin berkembang di Samarinda. Berbagai sudut Kota Samarinda kini mulai dipercantik dengan aneka gambar mural. Berkesenian di Kota Tepian sangat menjanjikan. Jamak warga sudah menghargai seni dengan nominal duit yang cukup baik.

Project gambar yang diinisiasi Dispora Samarinda itu bertema “Mengolahragakan Masyarakat”. Keunikan dari mural-mural yang dibuat, ada wajah beberapa tokoh pejabat di lingkup Pemkot Samarinda, ada sosok Syaharie Jaang dicabang olahraga silat, potret Wakil Wali Kota M Barkati di cabang olahraga catur dan Sekretaris Kota Samarinda Sugeng Chairudin pada cabang olahraga korfball.

Sugeng Hariyanto (52), lelaki yang telah menekuni dunia seni melukis sejak usia 15 tahun itu tiada henti menyebarkan semangat berkreativitas dan menyalurkan semangat berkesenian kepada anak-anak muda dan pelaku seni.

Mbah Geng, sapaan akrabnya, bercerita sering di waktu senggang dia kerap berkumpul bersama para pelukis lain dan beberapa mahasiswa di UKM Universitas Mulawarman. “Gaya anak muda yang lebih senang membuat mural sangat bagus. Saya lihat anak-anak muda itu kreativitasnya tinggi, pelukis tua (senior) dengan gaya menggambar yang cenderung realis dan ilmu kuno lukisan terkadang dianggap kuno. Namun, menurut saya, perkembangan seni sekarang bagus sekali, untuk Samarinda sangat keren,” ujarnya.

Media dinding yang mulai dikerjakannya dengan luas 3 meter dan panjang 40 meter kini mulai rampung. Selain mural di kawasan tersebut, juga terdapat beberapa fasilitas olahraga dan bermain untuk anak-anak. Posisi yang terdapat persis di sekitar Taman Samarendah memberikan warna yang indah salah satu ikon Kota Tepian.

Kilas balik kehidupan para pelukis di masa lampau, pada 1990 ke bawah, profesi melukis di Samarinda belum bisa menghasilkan uang. Namun, setelah itu, profesi ini mulai memberikan dampak bagi kehidupan pelakunya, masuk di 2000 profesi pelukis semakin baik.

Menurut Mbah Geng, suatu daerah dengan perekonomian yang bagus, juga berdampak bagi para seniman. “Acuannya jika ekonomi rendah, otomatis orang akan memikirkan perut dan lukisan dianggap sebagai barang mewah dan bagi masyarakat dengan perekonomian rendah mengesampingkan hal itu,” tuturnya.

Mbah Geng yang setiap malam stand by di Taman Lampion Garden, sejak awal dibukanya tempat hiburan ini, ia kerap melukis wajah pengunjung yang datang. Satu lukisan sketsa karyanya dibanderol Rp 125 ribu. Paling mahal menyentuh angka Rp 2 juta per lukisan menggunakan kanvas dan cat minyak. Untuk gambar mural per meter ia memperoleh Rp 400 ribu dengan free desain sesuai tema yang diajukan. “Zaman dulu menjadi seniman agak susah, namun sekarang it’s okay. Artinya, alhamdulillah dari melukis kedua anak saya bisa sekolah hingga jenjang sarjana. Zaman sekarang melukis merupakan hobi yang dibayar, dan itu sangat menyenangkan,” ungkapnya.

Salah satu gambar unggulannya yang baru saja selesai ialah seni Wedha Pop Art Potrait (WPAP), merupakan gaya seni yang pencipta pertamanya ialah orang Indonesia, yang sangat jarang diterapkan di media dengan ukuran besar. “Biasanya banyak diterapkan melalui komputer dan ukurannya kecil,” ucapnya.

Menurut dia, perkembangan seni di Samarinda khususnya sudah bisa dijadikan pegangan untuk bertahan hidup. Dia berpesan kepada seniman muda, untuk berpikiran bahwa seni bisa membuat hidup. Dengan demikian, akan lebih semangat untuk mendalami hal tersebut. “Dari itu, semangatlah anak muda. Seniman-seniman yang lain ayo bangkit,” ajaknya. (dns/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X