PARLEMEN Yunani memilih Ekaterini Sakellaropoulou sebagai presiden baru Yunani. Hal tersebut dilansir AFP, bahwa Sakellaropoulou (63) terpilih menjadi presiden baru Yunani setelah voting yang digelar parlemen, Rabu (22/1) waktu setempat. Mayoritas 261 suara anggota parlemen mendukungnya dari total 294 anggota.
"Ekaterini Sakellaropoulou telah terpilih sebagai presiden republik ini," ungkap Ketua Parlemen Yunani Costas Tassoulas.
Sebagai informasi, Sakellaropoulou dikenal sebagai hakim senior yang sangat berpengalaman dalam isu lingkungan dan hukum konstitusional. Jabatan sebelumnya adalah ketua Dewan Negara, yang merupakan pengadilan administrasi tinggi Yunani. Dia mencetak sejarah sebagai perempuan pertama yang memimpin Dewan Negara.
Dia juga merupakan anak hakim agung di Yunani dan menyelesaikan kuliah di Sorbonne University, Paris, Prancis.
Selanjutnya, Sakellaropoulou akan diambil sumpah sebagai presiden Yunani, 13 Maret mendatang. Dia akan menjabat selama lima tahun ke depan. Sakellaropoulou menggantikan Prokopis Pavlopoulos yang masa jabatan lima tahunnya akan berakhir, Maret nanti.
Perdana Menteri (PM) Yunani Kyriakos Mitsotakis yang secara pribadi mencalonkan Sakellaropoulou, memujinya sebagai sosok hakim yang “luar biasa” yang pencalonannya “menyatukan seluruh warga Yunani”.
Mitsotakis menekankan seleksi kandidat presiden bukan hanya karena dia seorang perempuan, tetapi karena dia bukan anggota partai politik. Sejauh ini, Yunani kerap dipimpin presiden dari partai politik atau mantan menteri. "Sudah waktunya bagi Yunani untuk membuka diri ke masa depan," ungkap Mitsotakis saat mengajukan sosok Sakellaropoulou sebagai kandidat presiden.
Terpilihnya Sakellaropoulou sebagai presiden perempuan pertama di Yunani ini sangat signifikan. Karena menurut Associated Press, Yunani secara historis memiliki jumlah pejabat perempuan yang sangat rendah dalam politik. Dalam kabinet pemerintahan saat ini, hanya satu dari 18 jabatan senior yang dipegang oleh perempuan. (detik/dns2/k8)