BALIKPAPAN – Dua bulan sudah Abdul Kadir (63) terbaring di kasurnya. Akibat penyakit yang diderita sejak 7 tahun lalu. Berawal dari penyakit jantung, merambah ke kanker lambung.
Penyakit itu jadi penyebab utama komplikasi. Rutinitas kemoterapi menggerogoti tubuhnya. Pada 2014, Kadir harus kehilangan sebelah kaki karena ada penyumbatan di pembuluh kapiler akibat penyakit jantung. Setelah 5 tahun membaik, Agustus 2019 dia mesti menjalani operasi kembali. Penyakit itu kembali lagi.
Makrifatun, istrinya setia berada di sisinya. Merawat Kadir, dan kelima anak mereka. Dirinya menemani suami keluar-masuk rumah sakit untuk berobat. Biaya pun dirinya yang menanggung. Dulu ia sempat berjualan sate. Tapi kini sudah berhenti. Untuk hidup sehari-hari ia kadang jadi tukang pijat. Beberapa kerabat masih membantu.
“Harus kuat, Mbak. Kalau bukan saya, siapa lagi yang mendampingi dia dan anak-anak kami,” tutur perempuan 44 tahun ini kepada Kaltim Post.
Kadir hanya bisa makan melalui selang yang dipasang di perut kirinya. Susu khusus menjadi makanan pokok sehari-hari.
Sang istri mengungkapkan, bantuan berupa susu dan uang tunai baru diterima sekitar satu bulan ini dari Komunitas Peduli Kanker di Balikpapan. Dirinya pun sangat bersyukur, karena kemarin menerima bantuan dari komunitas jurnalis Balikpapan.
Keluarga ini bertempat tinggal di Jalan Jenderal Sudirman RT 04, Damai, Balikpapan Selatan. Uluran tangan Anda tentu sangat berarti bagi Kadir. (*/okt/ms/k15)