Ada Berjuta Filosofi di Balik Nagara Rimba Nusa

- Kamis, 23 Januari 2020 | 13:21 WIB
Tampilan depan Istana Ibu Kota Negara Baru. (Kementerian PUPR)
Tampilan depan Istana Ibu Kota Negara Baru. (Kementerian PUPR)

Tim Urban Plus pimpinan Sibarani Sofian dinyatakan sebagai pemenang pertama sayembara gagasan desain ibu kota negara (IKN) pada 23 Desember lalu. Kata Nagara, Rimba, dan Nusa bukan sekadar jargon. Namun sebuah mindset pembangunan yang benar-benar belajar dari alam. Terutama dua unsur terbesar di Nusantara, yakni hutan dan lautan.

TAUFIQURRAHMANJakarta, Jawa Pos

SEMENTARA sembilan orang tim Urban Plus menunggu di Jakarta, Rahman Andra Wijaya, seorang ahli lanskap turun ke Penajam Paser Utara melalui Pelabuhan Tanjung Maridan bersama puluhan arsitek dan perancang ibu kota yang berlomba untuk memenangkan desain akhir tahun lalu.

Peluit lomba gagasan desain ditiup. Ratusan foto dikirimkan oleh Rahman untuk timnya di Jakarta. Dari foto-foto itu, tim Urban Plus yang dipimpin dua master planner urban design, Sibarani Sofian dan Ardzuna ”Angga” Sinaga mengusap kening. Medan yang akan mereka hadapi sangat berat.

Bagaimana tidak, di sebelah barat dan utara, perbukitan dengan elevasi yang naik turun tidak teratur. Di timur, ada Bukit Tahura Soeharto yang luas dan datar. Namun, kalau mereka memutuskan membangun di situ, ratusan bahkan ribuan pohon harus ditebang.

Sempat terpikir untuk berpindah agak ke selatan. Namun, ternyata juga mentok pada daerah hulu Teluk Balikpapan, tempat ekosistem mangrove dan habitat bekantan liar.

Tantangan pertama yang ditaklukkan Sibarani dkk adalah menemukan sebuah titik sebagai jangkar wilayah tempat mereka akan menempatkan IKN. Ada dua lokasi potensial, satu di wilayah perbukitan di sebelah utara, tempat Presiden Jokowi menginjakkan kaki dan berfoto dengan menteri PUPR beberapa waktu lalu. Satu lokasi lain, konturnya datar, akses bagus, air lumayan tercukupi, sudah ada sumbu wilayah berupa Jalan Raya Samboja-Sepaku.

Namun, ada satu titik lain yang menarik perhatian tim. Di titik dekat percabangan sungai Balikpapan. Di dekat sebuah pulau yang berbentuk unik. Orang-orang sekitar menyebutnya Pulau Tanjung Hati atau Love. Tapi, tim belum tahu namanya saat itu.

-
PEMENANG SAYEMBARA DESAIN: Dari kini, Arzuna Sinaga Sibarani Sofian, dan Rahman Andra Wijaya berfoto bersama di kantor mereka. (Imam Husein/Jawa Pos)

Daerah ini memiliki tangkapan air yang sangat bagus. Tanpa mengebor dan mengisap air tanah pun, wilayah tangkapannya masih cukup untuk memenuhi kebutuhan kota sepanjang tahun. Dibantu dengan air sungai yang memang tawar.

Sibarani pun menjelaskan situasinya. “Memang bisa kita memilih sektor perbukitan di utara. Mengandalkan air dari Waduk Semoi dan Bendungan Batu Lepek. Tapi, keduanya kan proyek jangka panjang. Ini tahun 2024 harus sudah ada istana, DPR, permukiman, dan lain-lainnya. Jadi, kalau tahun itu kita buka keran ndak muncul air, kan gimana?” paparnya.

Mengebor air tanah? Sibarani menggeleng. Itu akan melawan prinsip ramah lingkungan yang dijunjung seluruh tim. Perhatian kembali tertuju pada delta Pulau Hati. Air akan melimpah karena kawasan di sebelah baratnya dipeluk lengkungan sungai Balikpapan yang berbelok ke arah Barat. Air akan mengalir dari lahan perbukitan tinggi di sebelah barat. “Sistem tributary dan reservoir-nya bagus sekali,” kata Sibarani saat itu.

Namun, Angga memperingatkan, wilayah itu dekat sekali dengan hulu sungai, mangrove, dan habitat bekantan. Menyentuhnya harus dengan hati-hati. Salah perhitungan sedikit, desain IKN mereka bisa mengacaukan sistem aliran sungai, air hujan, sampai vegetasi. “Kalau kita ambil titik ini, berarti kita siap kalah loh?” tantang Angga kepada tim.

Tim pun sepakat mengambil langkah nekat menempatkan jangkar desain mereka pada Pulau Hati. Selanjutnya menentukan sumbu wilayah. Sibarani sempat juga mengukur-ukur arah kiblat. “Maksudnya biar ada unsur ketuhanannya gitu,” jelasnya, lalu tersenyum.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X