Solusi Hunian untuk MBR

- Rabu, 22 Januari 2020 | 14:16 WIB
DADANG AIRLANGGA
DADANG AIRLANGGA

SAMARINDA–Pemkot Samarinda pada 2020 akan mencontoh pembangunan hunian murah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dari Kabupaten Kendal, Jateng. Program tersebut untuk menata warga di bantaran Sungai Karang Mumus (SKM). Salah satunya, relokasi warga dari Jembatan Kehewanan hingga Jembatan Lambung Mangkurat.

“Program ini sesuai rujukan Kementerian PUPR agar mencontoh perumahan MBR di Kendal,” ungkap Kepala Dinas Perkim Dadang Airlangga.

Masyarakat akan difasilitasi dalam mencari pemilik tanah yang menyetujui tanah dikelola dengan cara kerja sama dengan perbankan. “Jadi, masyarakat yang mencicil kepada pemilik tanah, melalui bank yang ditunjuk. Tanahnya milik masyarakat dibeli masyarakat, pemerintah hanya memfasilitasi,” ujarnya.

Harga per unit rumah mengikuti MBR yakni Rp 153 juta per unit tipe 36 dengan luas tanah 70 m2. “Program ini khusus masyarakat yang berpenghasilan di bawah Rp 3–4 juta per bulan,” jelasnya.

Proyek percontohan (pilot project) pembangunan MBR di Kendal, Jateng, ini dengan skema ABCG (academy, business-community, government). “Skema ini bersinergi dengan Kementerian PUPR, Badan Pertanahan Nasional, universitas, dan pemkot membantu penyediaan rumah laik huni dengan harga terjangkau serta membangun fasos-fasumnya,” ucapnya.

Saat ini, pihaknya juga berupaya membangun rumah susun (rusun) di Jalan Wanyi, Bengkuring. Pihaknya sudah menyiapkan proposal ke Kementerian PUPR untuk pembangunan rusun twin block tahap 2 agar teralokasi di APBN. “Pembangunan rusun twin block 2017 lalu sudah ditempati masyarakat MBR. Terbaru nanti di Gang Nibung pada 2021, kami utamakan warga SKM. Pengelolanya PD PAU (Perusahaan Daerah Pergudangan dan Aneka Usaha),” jelasnya.

Dia menambahkan, bagi warga SKM yang tidak tertarik dengan rusun dapat mengusulkan rumah kopel dengan program tersebut di atas. Seperti relokasi warga SKM di Bengkuring dan Handil Kopi tahap I. “Namun aturan baru melarang menghibahkan rumah yang dibangun dari APBD. Sehingga program mencicil dengan perbankan merupakan solusi sementara yang bisa dilakukan,” bebernya. (adw/dns/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X