Memprihatinkan. Abdi negara sejatinya harus memberikan contoh yang baik kepada masyarakat. Tapi yang terjadi justru sebaliknya. Beberapa oknum pegawai malah jadi pengguna narkoba.
PENAJAM – Untuk kesekian kalinya, pegawai pemerintah di Penajam Paser Utara, terdeteksi positif menggunakan narkoba. Jumlahnya ada empat orang. Parahnya, satu di antaranya berasal dari lingkungan sekolah (lihat info grafis).
Fakta itu terungkap saat Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Penajam Paser Utara melakukan tes urine kepada aparatur sipil negara (ASN) dan non-ASN, Selasa (21/1) kemarin. Ada 425 orang pegawai dari 11 instansi yang diambil sample urine.
Kepala Koordinator Kegiatan BNK Penajam Paser Utara (PPU) Denny Handayansyah menerangkan, kegiatan tersebut untuk mencegah penggunaan narkoba pada abdi negara. "Kenapa kami concern di sini, karena pegawai pemerintah harus bisa memberikan contoh kepada masyarakat,” terangnya.
Dikatakan, kegiatan serupa ini memang jadi tugas dan kewenangan BNK. Selanjutnya, hasil pemeriksaan akan dilaporkan kepada Badan Narkotika Nasional provinsi hingga pusat. Terkait tindak lanjut dari hasil tersebut, Denny akan menunggu arahan dari pusat. "Kami sebagai fasilitator juga menyerahkan hasil pemeriksaan kepada instansi terkait. Nanti pimpinan masing-masing yang akan menentukan sanksinya," jelasnya.
Dari hasil sementara pemeriksaan, dua orang positif pengguna narkoba berasal dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) PPU. Denny mengatakan, pengujian ini akan terus berlangsung ke seluruh instansi yang ada. "Besok (hari ini) kami akan menggelar tes urine di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) PPU," tambahnya.
Menanggapi hasil tersebut, Sekretaris Satpol PP PPU Arifin mengatakan, akan menindak langsung para pegawainya yang positif menggunakan narkoba. "Kalau itu honorer akan kami keluarkan langsung. Sedangkan PNS kami akan ikuti prosedur yang ada," tegasnya.
Dia menambahkan, di Satpol PP ada 47 PNS dan 135 honorer. Dari jumlah itu, masih ada 11 orang yang belum melakukan tes urine. Pihaknya akan langsung menyurati ke 11 pegawainya untuk segera melakukan uji tersebut. Dia mengakui bahwa menjadi salah satu penegak aturan hukum, harus bersih dari penggunaan narkoba. "Umpamanya kami sapu, masa untuk membersihkan, kami juga kotor," pungkasnya. (*/eza/ind/k18)