Pesawat Ukraina Jatuh, Iran Akui Tembakkan Dua Rudal

- Rabu, 22 Januari 2020 | 13:34 WIB
Petugas mengevakuasi bangkai pesawat dan korban pesawat Ukraina yang jatuh tertembak rudal Iran.
Petugas mengevakuasi bangkai pesawat dan korban pesawat Ukraina yang jatuh tertembak rudal Iran.

TEHERAN– Pemerintah Iran mengungkapkan satu lagi informasi mengenai jatuhnya pesawat Boeing 737-800 di Teheran 8 Januari lalu. Rupanya, militer Teheran menembakkan dua rudal darat ke udara ke arah pesawat yang baru lepas landas menuju Kiev, Ukraina, itu. Kini yang harus dilakukan adalah analisis rekaman kotak hitam pada penerbangan Ukraine International Airlines (UIA) PS752 tersebut.

Civil Aviation Organization Iran menjelaskan, penyelidik menemukan fakta bahwa dua rudal Tor-M1 meluncur ke arah pesawat UIA saat kejadian. Namun, mereka belum bisa menyimpulkan apakah memang dua rudal tersebut penyebab kejatuhan sang burung besi.

”Kami masih menyelidiki dampak peluncuran dua rudal tersebut terhadap pesawat,” tulis Civil Aviation Organization seperti dikutip Agence France-Presse.

Kecelakaan udara itu membunuh 82 warga Iran, 57 warga Kanada, 11 warga Ukraina, dan 14 warga berbagai negara. Sedangkan otoritas Iran memaparkan bahwa korban jiwa terdiri atas 146 warga Iran, 11 warga Ukraina, 10 warga Afghanistan, dan 4 warga Swedia jika disimpulkan berdasar daftar paspor.

Sampai saat ini, pemerintah Iran belum memberikan kejelasan soal black box pesawat. Pekan lalu Hassan Rezaifar, kepala tim investigasi, mengatakan bahwa pihaknya bakal mengirimkan penyimpan data penerbangan kepada Ukraina. Namun, pernyataan terbaru dari pemerintah menandakan bahwa black box masih berada di tangan Iran.

Boeing 737-800 milik UIA jatuh saat ketegangan Iran dan AS mencapai puncak. Hari itu Iran meluncurkan serangan balasan ke dua markas AS di Iraq atas pembunuhan Jenderal Qasem Soleimani. Namun, setelah dua gelombang serangan, Iran tiba-tiba mengumumkan bahwa serangannya sudah selesai. Membuat banyak negara heran terhadap sikap Iran yang tiba-tiba melunak.

Iran pun sempat tak mengakui bahwa pesawat UIA jatuh karena aksinya. Iran baru mengaku pada 11 Januari. Komandan Angkatan Udara Iran Revolutionary Guard Corps (IRGC) Brigadir Jenderal Amirali Hajizadeh mengatakan bahwa salah satu operator rudal bertindak tanpa perintah. (bil/c11/dos)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X